Jumat 10 Nov 2023 06:02 WIB

Tim Amin dan Ganjar-Mahfud Ragukan Survei Populi yang Menangkan Prabowo-Gibran

Survei Populi dianggap tak merepresentasikan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Populi Center merilis survei dengan tema Starting Point Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemili 2024 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Foto: Republika/ Eva Rianti
Populi Center merilis survei dengan tema Starting Point Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemili 2024 di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei terbaru Populi Center bertajuk 'Starting Point: Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemilu 2024' diragukan oleh tim pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin) dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Pasalnya, hasil survei itu dinilai menggiring publik pada pelaksanaan Pilpres 2024, satu putaran.

Survei Populi dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden secara acak bertingkat. Metode yang digunakan berupa wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Populi Center. Adapun margin of error kurang lebih 2,83 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Di antara hasil survei menunjukkan, mayoritas koresponden menginginkan Pilpres 2024 dilaksanakan dalam satu putaran. Angka koresponden yang menginginkan satu putaran mencapai 64,9 persen. Sementara yang ingin dua putaran sebanyak 26,9 persen, sisanya tidak masalah satu atau dua putaran dan tidak tahu atau tidak menjawab.

"Saya meragukan hasil survei ini," kata Juru Bicara Anies Baswedan, Andi Sinulingga saat menanggapi hasil survei Populi di Populi Center, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).