Selasa 14 Nov 2023 13:00 WIB

Sunnah yang Dilakukan saat Bermimpi Buruk

Dianjurkan tak menceritakan mimpi buruk ke orang lain.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
mimpi buruk. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
mimpi buruk. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Terdapat beberapa sunnah yang dapat dijalankan muslim apabila mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk juga diperintahkan agar tidak diceritakan kepada orang lain.

Seperti dikutip dari buku Sunnah dan Dzikir Harian Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, Jika mendapatkan mimpi yang buruk, maka disunnahkan untuk melakukan hal-hal berikut ini: 

Baca Juga

Pertama: Meludah sedikit atau meniupkan angin melalui mulut, ke sisi kiri, sebanyak tiga kali. 

Kedua: Memohon perlindungan kepada Allah 

Subhanahu wa Ta 'ala dari keburukan syaitan dan keburukan mimpi, sebanyak tiga kali. Yaitu dengan mengucapkan, a'udzu billahi minasy-syaitani wa min syarriha (aku berlindung kepada Allah dari syaitan dan dari keburukan mimpiku), sebanyak tiga kali. 

Ketiga: Tidak memberitahukannya kepada orang lain. Namun meskipun diberitahukan, maka mimpi itu tetap tidak akan membahayakan dirinya, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam dalam hadits beliau.

Keempat: Mengubah posisi tidur ke sisi lain. Misalnya, apabila ia tidur dengan posisi ke arah kanan, maka hendaknya ia menggantinya ke arah kiri, begitu pula sebaliknya, dan begitu pula jika tidurnya dalam keadaan terlentang. 

Diriwayatkan, dari Abu Salamah Radhiyallahu Anhu, ia berkata, Aku baru saja mendapatkan mimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak sekali. Lalu aku bertemu dengan Abu Qatadah dan menceritakan keadaanku, ia pun berkata, Aku juga pernah bermimpi buruk, hingga mimpi itu membuat dadaku terasa sesak, hingga aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, 

“Mimpi yang baik itu berasal dari Allah. Apabila Seorang dari kalian memimpikan sesuatu yang ia sukai, maka janganlah ia ceritakan mimpi itu kecuali kepada orang yang ia cintai. Namun, apabila memimpikan sesuatu yang tidak ia sukai, hendaklah ia meludah sedikit ke sisi kirinya sebanyak tiga kali, dan mohonlah perlindungan kepada Allah (berta'awudz) dari kejahatan syaitan dan kejahatan mimpi tersebut, serta Jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun (tanpa terkecuali), sebab mimpi itu tidak akan membahayakan dirinya.” 

Abu Salamah mengatakan, “Bahkan aku pernah bermimpi buruk yang kurasa lebih berat dari gunung. Tetapi aku tidak lagi peduli dengan mimpi buruk apapun setelah aku mendengar hadits ini.” (HR. Bukhari no.5747, dan Muslim no.2261) 

 

 

 

 

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement