REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Jumlah anak yatim piatu di Gaza Palestina terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah orang tua dari warga sipil yang wafat karena serangan brutal militer Israel.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania (Euro-Med Monitor) memperkirakan ada sebanyak 18 ribu anak-anak yang menjadi yatim piatu di Gaza karena orang tua mereka wafat dalam serangan Israel ke kota itu beberapa pekan terakhir.
Tentunya menjadi tanggung jawab setiap Muslim untuk memperhatikan nasib anak-anak di Gaza terutama anak-anak yatim piatu. Sebab Allah akan memuliakan orang-orang yang peduli terhadap anak yatim piatu. Sebaliknya orang-orang yang membuat sedih dan menzalimi anak-anak yatim piatu, seperti tindakan kasar militer Israel terhadap anak-anak yatim di jalur Gaza, pasti akan mendapat kehancuran.
Allah telah memerintahkan hambanya untuk memuliakan anak yatim. Memuliakan anak yatim dapat dilakukan dengan cara memastikan sandang, pangan, dan papannya terpenuhi, menjamin pendidikannya, menggembirakan hatinya, dan jika itu tidak mampu dilakukan minimal kita tidak menyakiti anak yatim.
Sebab orang yang menyakiti anak yatim sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Pada surat Al Ma'un bahkan dijelaskan orang yang menghardik atau menyakiti anak yatim adalah termasuk pada orang yang mendustakan agama.
Karena itu berhati-hatilah agar jangan sampai sekali-kali menyakiti anak yatim. Sebab ketika anak yatim merasa tersakiti maka tangisnya bisa mengguncang 'Arasy. Dan pintu neraka terbuka sangat luas bagi orang yang menyakiti anak yatim.
Lihat halaman berikutnya >>>