REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolisi Indonesia Maju (KIM) bersyukur atas perolehan nomor urut dua saat pengundian nomor pasangan calon presiden dan wakil presiden. Wakil Sekretaris TKN KIM, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, nomor urut dua tepat menggambarkan Prabowo-Gibran.
Ketua DPP PAN itu berpendapat, nomor dua merupakan jalan tengah. Untuk itu, Saleh berharap, nomor urut dua yang didapatkan kemarin nantinya akan berdampak luas bagi pemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran.
"Jalan tengah, tidak ke kiri, tidak ke kanan. Lurus ke depan melanjutkan capaian yang sudah ada. Yang kiri dan kanan akan dirangkul bersama untuk Indonesia maju," kata Saleh, Rabu (15/11/2023).
Ia menilai, visi misi Prabowo-Gibran turut tergambar sesuai dengan nomor dua. Sebab, tidak cuma berorientasi kepada kepentingan golongan tua tapi turut mengadvokasi dan memberdayakan seluruh remaja dan anak muda.
Menurutnyaa, tidak hanya kepada bapak-bapak tapi ada ibu-ibu, tidak hanya lansia tapi ada anak-anak. Kemudian, tidak hanya memberdayakan sekolah-sekolah umum, tapi turut memberdayakan secara khusus pondok-pondok pesantren.
Apalagi, sebelum undian Prabowo-Gibran sudah menyebut beberapa contoh program yang akan dilaksanakan. Dana abadi pesantren, KIS lansia, kredit start up bagi milenial, kartu anak sehat, makan siang gratis bagi siswa.
Ada pula perbaikan gizi ibu hamil, swasembada pangan, berantas narkoba, dan banyak lagi yang lainnya. Saleh melihat, program-program yang dirancang adalah program yang dapat menarik semua kepentingan yang ada. "Di kanan-kiri, muka-belakang, termasuk atas dan bawah," ujar Saleh.
Ketua Fraksi PAN DPR itu menekankan, dengan komposisi seperti itu Prabowo-Gibran jadi pasangan yang mampu meneruskan dan akan meningkatkan capaian Jokowi. Jadi capaian 10 tahun terakhir akan tetap dipertahankan.
Sedangkan, agenda-agenda yang belum tuntas dan program yang masih dalam perencanaan akan dilanjutkan. Jadi, KIM meyakini masyarakat akan mudah mengerti dan memahami konsep Prabowo-Gibran jika nantinya terpilih.
"Ini tidak hanya konseptual dan teoritis, tapi memang program dan agenda konkret yang sangat rasional diwujudkan. Tidak hanya bermain kata-kata, tapi akan bekerja dengan sungguh-sungguh dengan kerja dan bukti nyata," kata Saleh.