Kamis 16 Nov 2023 18:56 WIB

Lalu Lintas Libur Nataru Diproyeksi Lebih Padat, Tarif Tol Bakal Didiskon? 

Regulator tengah membahas peluang diskon tarif tol saat Nataru.

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Friska Yolandha
Foto udara kendaraan melintas di jalan Tol Cikampek Utama saat penerapan satu arah, Karawang, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Regulator tengah membahas peluang diskon tarif tol saat Nataru.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Foto udara kendaraan melintas di jalan Tol Cikampek Utama saat penerapan satu arah, Karawang, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Regulator tengah membahas peluang diskon tarif tol saat Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang lebih satu bulan lagi, musim libur Natal dan Tahun Baru 2024 tiba. PT Jasar Marga Tbk (Persero) pun telah memproyeksikan pergerakan lalu lintas kemungkinan bakal lebih padat dari sebelumnya. 

Berkaca dari musim mudik Lebaran April 2023 lalu, badan usaha jalan tol memberlakukan diskon tarif tol pada waktu-waktu tertentu untuk mengurai kemacetan. Diskon diberikan agar pemudik mau berangkat lebih awal maupun lebih akhir. 

Baca Juga

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Masyarakat Kementerian PUPR, Tulus Abadi, mengatakan, regulator terkait akan membahas terkait peluang diskon tarif tol saat Nataru.

"Terkait dengan diskon tarif sampai detik ini belum ada kebijakan atau keputusan, tetapi nanti itu akan kita diskusikan baik di PUPR dan juga antarkementerian," kata Tulus dalam diskusi dengan media di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).

Namun diketahui, pada musim-musim libur sebelumnya pemerintah bersama badan usaha jalan tol (BUJT) memberlakukan diskon tarif tol bagi masyarakat. 

"Memang beberapa tahun terakhir setiap mudik hari raya, terutama Idul Fitri dan Nataru memang ada diskon. Tetapi itu nanti akan kita diskusikan kembali," ujarnya menambahkan. 

Tulus menilai, sebetulnya yang terpenting bagi masyarakat bukan soal diskon atau tidak. Namun kelancaran arus lalu lintas tol ketika musim puncak sehingga masyaraka dapat menghemat waktu perjalanan. “Apalah artinya diskon tapi di tengah jalan mudik macet parah,” ucap Tulus. 

Menurut dia, masyarakat saat ini mulai ketergantungan pada jalan tol. Padahal sebetulnya banyak alternatif jalan non tol lainnya yang bisa digunakan. Sebab, jalan non tol pada musim arus mudik biasanya lebih sepi sehingga bisa jadi alternatif. 

Penggunaan jalan non tol pada momen libur hari besar keagamaan juga sekaligus membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan Tol. 

“masyarakat bisa migrasi ke jalan nontol untuk mengurangi trafik di jalanan tol sehingga tidak macet, tapi karena mungkin jalanan tol dianggap lebih aman, lebih nyaman, dan lain sebagainya sehingga pilihan jalanan tol menjadi pilihan yang utama walaupun harus mengeluarkan kocek yang lebih mahal,” kata Tulus. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement