REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Maruf Amin menegaskan pentingnya industri asuransi untuk menjamin dan melindungi data pribadi nasabah guna mencegah penyalahgunaannya. Ia menerangkan, kejahatan siber global telah memunculkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat dan negara.
Sebagaimana data International Monetary Fund (IMF), sebut Wapres, kerugian rata-rata tahunan akibat serangan siber yang dialami sektor keuangan global mencapai lebih dari Rp 1.400 triliun. "Untuk itu, saya minta otoritas sektor keuangan, termasuk pelaku industri, agar meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perasuransian, khususnya perlindungan data pribadi nasabah," ucap Wapres dalam sambutannya saat meresmikan PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah), di Jakarta, Kamis (16/11/2023).
Kiai Ma'ruf juga meminta untuk menjaga penerapan prinsip syariah dalam seluruh produk dan layanan kepada masyarakat. Ia mengimbau, pelaku industri asuransi agar terus mengusung nilai-nilai kebaikan syariah dalam menjalankan setiap aspek bisnisnya serta menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah.
"Kita harapkan nantinya semakin banyak masyarakat yang memilih asuransi syariah bukan semata untuk memenuhi tuntunan agama, melainkan karena meyakini keunggulan produk dan layanannya," kata Wapres.