Sabtu 18 Nov 2023 18:00 WIB

Abu Bakar Ash Shiddiq Pernah Diajak Menyembah Berhala Anak Perempuan Tuhan, Ini Kisahnya

Abu Bakar Ash Shiddiq diajak untuk menyembah berhala setelah masuk Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
 Abu Bakar Ash Shiddiq Pernah Diajak Menyembah Berhala Anak Perempuan Tuhan. Foto: Berhala di sekitar ka'bah (ilustrasi).
Foto: Republika
Abu Bakar Ash Shiddiq Pernah Diajak Menyembah Berhala Anak Perempuan Tuhan. Foto: Berhala di sekitar ka'bah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu anhu masuk Islam, penduduk Kota Makkah tercerai-berai. Mereka bermusyawarah untuk mengirim seseorang untuk mengajak Abu Bakar kembali menyembah tuhan-tuhan mereka yang berupa berhala. 

Maka terpilihlah Thalhah ibn ‘Ubaidillah. Thalhah kemudian datang menemui Abu Bakar dan memanggilnya, "Wahai Abu Bakar, ikutlah denganku.” 

Baca Juga

Abu Bakar bertanya, “Ke mana kamu akan membawaku?" Thalhah mengatakan, "Mengajakmu untuk menyembah Latta dan Uzza.”

Abu Bakar bertanya, "Siapa itu Latta?” Thalhah menjawab, "Mereka adalah anak-anak perempuan Allah." Abu Bakar bertanya lagi, “Lalu, siapakah ibu mereka?” 

Mendengar pertanyaan itu, Thalhah pun terdiam seribu bahasa. Lalu, Abu Bakar menghampiri teman-teman Thalhah seraya berkata, “Bantulah teman kalian ini menjawab pertanyaanku.” 

Teman-teman Thalhah pun terdiam dan tidak mampu menjawab. Thalhah memandang mereka cukup lama, tetapi mereka tetap saja membisu.

Akhirnya Thalhah memanggil Abu Bakar dan berkata, “Wahai Abu Bakar, ikutlah denganku. Sesungguhnya aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”

Kemudian Abu Bakar mengantar Thalhah menemui Nabi Muhammad SAW. Dilansir dari buku 150 Kisah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang ditulis Ahmad Abdul Al Al-Thahthawi yang disunting, diterjemahkan dan diterbitkan kembali PT Mizan Pustaka, 2016. 

Untuk diketahui, selanjutnya Thalhah menjadi salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Dia termasuk dalam sepuluh orang yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah. 

Rasulullah begitu banyak memberikan dia gelar karena kebaikannya, seperti Thalhah si Baik Hati, Thalhah si Pemurah, dan Thalhah si Dermawan.

Ketika peristiwa hijrah, Thalhah pergi ke Madinah untuk bertekad akan mengikuti setiap perjuangan Rasulullah. Namun, di Perang Badar, Thalhah tidak ikut karena mendapat tugas lain dari Rasulullah bersama Sa’id bin Zaid. Walaupun sedih, dia masih menerima dan menggantinya di perang yang lain.

Pada peristiwa Perang Uhud, karena tidak melaksanakan perintah Rasulullah, pasukan Islam yang tadinya unggul langsung berada dalam kondisi terdesak. Pasukan musuh berhasil menyudutkan pasukan Rasulullah. Bahkan Rasulullah pun dalam kondisi bahaya.

Melihat itu, Thalhah langsung maju menyerang dengan semangat. Serangan Thalhah menyebabkan tubuhnya mendapat hampir 70 luka tusukan tombak, sabetan pedang, dan panah yang menancap. Rasulullah bersabda, "Barangsiapa ingin melihat seorang Syahid berjalan di muka bumi, maka hendaknya ia melihat Thalhah bin 'Ubaidillah,” (HR Tirmidzi 3672).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement