Sabtu 18 Nov 2023 19:43 WIB

QRIS Lintas Negara Resmi Berlaku, Aplikasi Netzme Bisa Dipakai di Singapura

Netzme sebelumnya sudah dapat dipakai cross border di Thailand dan Malaysia.

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) yang bergerak bidang penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital memperoleh sertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) 3.2.1 dari Network Intelligence Pvt. Ltd.
Foto: dok istimewa
PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) yang bergerak bidang penyedia jasa solusi sistem pembayaran digital memperoleh sertifikasi Payment Card Industry Data Security Standard (PCI DSS) 3.2.1 dari Network Intelligence Pvt. Ltd.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bersamaan dengan event Singapore FinTech Festival 2023, Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) meresmikan implementasi pembayaran QR antarnegara (QRIS Cross Border) antara Indonesia dan Singapura.

Adapun implementasi ini memungkinkan pengguna atau nasabah dari lembaga keuangan yang berpartisipasi untuk melakukan pembayaran ritel antarnegara dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau QR Network for Electronic Transfers Singapore (NETS).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan interkoneksi pembayaran QR lintas batas (QRIS Cross Border) antara Indonesia dan Singapura akan mendorong pembayaran antarnegara yang lebih cepat, murah, transparan, dan inklusif, khususnya bagi UMKM. Adapun inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari komitmen negara anggota ASEAN dan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dalam mewujudkan metode pembayaran yang lebih nyaman dan efisien bagi masyarakat. 

“Kami juga mengumumkan inisiatif strategis lainnya untuk mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas dalam transaksi bilateral melalui kerangka transaksi mata uang lokal (LCT), yang diharapkan dapat diimplementasikan pada 2024. Melalui implementasi kerangka kerja LCT ini, inisiatif interkoneksi pembayaran QR antarnegara nantinya akan menggunakan kuotasi langsung nilai tukar mata uang lokal yang disediakan oleh bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD),” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (17/11/2023).

Sebelumnya, Bank Indonesia telah mengembangkan Standar Nasional Qris TUNTAS bersinergi dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan perwakilan penyelenggara jasa sistem pembayaran. Adapun implementasi Qris TUNTAS akan didukung dengan skema harga yang efisien dibandingkan biaya yang dikenakan untuk layanan serupa oleh industri saat ini. 

Lebih lanjut, peluncuran Qris TUNTAS telah melalui berbagai tahapan, termasuk fase uji coba oleh industri dalam ruang uji coba inovasi teknologi sistem pembayaran Bank Indonesia. Peserta uji coba terdiri dari 16 Penyedia Jasa Pembayaran dan penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran yang diharapkan dapat menjadi first mover diikuti dengan Penyedia Jasa Pembayaran lain yang telah siap untuk mengembangkan fitur ini. 

Salah satu peserta Penyedia Jasa Pembayaran dari sembilan lembaga bank dan non bank yang mengikuti penerapan Qris cross border yakni aplikasi Netzme. Berperan sebagai pihak pemberi (issuer) maupun pihak penerima (acquirer) PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) yang bergerak bidang sistem pembayaran digital, menjadi salah satu Penyedia Jasa Pembayaran yang turut serta dalam implementasi  QRIS cross border antara Indonesia dan Singapura. 

Netzme sebelumnya sudah dapat dipakai cross border di Thailand dan Malaysia. Wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura dapat dengan mudah memanfaatkan kemudahan pemindaian QR cross border di berbagai toko setempat yang telah mengintegrasikan QR sebagai opsi pembayaran non-tunai. 

Sebaliknya, wisatawan Singapura yang berkunjung ke Indonesia dapat melakukan pembayaran di berbagai merchant Qris toko Netzme melalui aplikasi yang mereka gunakan. Adapun upaya ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk memperluas cakupan dan kenyamanan transaksi non-tunai lintas negara bagi pengguna Netzme.

“Diterapkannya QRIS cross border, harapan kami adalah para pelaku UMKM di Indonesia dapat memanfaatkan kemudahan ini untuk menjangkau lebih banyak pelanggan internasional, karena dapat mengurangi biaya transaksi yang lebih terjangkau. Hal ini tidak hanya akan membantu memperluas jaringan bisnis mereka ke pasar global, tetapi juga dapat mendukung sektor pariwisata dengan menawarkan pengalaman belanja yang lebih mudah,” kata CEO Netzme Vicky G. Saputra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement