REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, menegaskan kembali penolakannya terhadap rencana memindahkan paksa warga Gaza, baik di dalam maupun di luar wilayah Palestina.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang sedang mengunjungi Kairo, Sisi mendiskusikan perkembangan di Gaza. Serangan udara dan darat Israel sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 12 ribu warga Palestina yang lebih dari separuhnya perempuan dan anak-anak.
Dalam pertemuan tersebut, kantor kepresidenan Mesir mengatakan Sisi menegaskan posisi Mesir mengenai perlunya gencatan senjata segera di Gaza, melindungi warga sipil, dan memastikan pengiriman bantuan untuk penduduk Gaza yang mengalami penderitaan kemanusiaan sangat berat.
Dia menandaskan penolakan tegas Mesir terhadap pemindahan paksa warga Palestina, baik ke dalam maupun ke luar tanah air mereka, terutama ke tanah Mesir di Sinai. "Presiden Komisi Eropa setuju dengan presiden Mesir dan menegaskan posisi Eropa yang menolak pemindahan paksa itu," katanya.
Kedua belah pihak menekankan satu-satunya solusi untuk masalah Palestina terletak pada pencapaian perdamaian yang menyeluruh dan adil berdasarkan solusi dua negara, sesuai dengan referensi internasional yang sudah disepakati.
Tentara Israel terus menyerukan warga Jalur Gaza agar pindah ke selatan di dekat perbatasan Mesir. PBB memperkirakan sedikitnya 1,5 juta orang di Gaza telah mengungsi ke wilayah lain Palestina yang banyak di antaranya berlindung di fasilitas-fasilitas PBB.