REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi menanggapi soal viralnya tangkapan layar berisi percakapan antara panitia penyelenggara Studium Generale yang batal dihadiri Calon Presiden Anies Baswedan dengan pihak yang mengatasnamakan Rektorat UGM. Ia mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu klarifikasi dari panitia seminar tersebut.
Sebelumnya beredar tangkapan layar dalam sebuah akun media sosial X (dulu Twitter) @UGM_FESS berisi percakapan antara panitia dengan pihak yang diduga rektorat. Isi pesan tersebut menyatakan bahwa pihak rektorat akan membatalkan seminar tersebut jika dihadiri Anies.
"Mas.. benar ini Anies Baswedan akan datang.. jika datang sesuai anjuran perintah dari Rektor UGM. Terpaksa Seminar harus dibatalkan," bunyi pesan dalam percakapan tersebut.
Dalam percakapan tersebut juga disebutkan bahwa orang yang diduga pihak rektorat tersebut bernama Wija. Pihak yang disebut-sebut rektorat tersebut kembali menegaskan kepada panitia untuk memastikan hadir tidaknya Anies dalam acara terssbut. Dirinya juga menyebut juga sudah dihubungi Polda DIY terkait rencana kehadiran Anies di acara tersebut.
"Ya dipastikan Anies datang tidak, jika datang terpaksa seminar dibatalkan karena kami sudah dihubungi dari Polda DIY juga," bunyi percakapan tersebut.
Dalam percakapan yang sama, pihak panitia memastikan kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilmiah. Panitia juga menegaskan kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan kampanye.
"Pada prinsipnya konsep acara yang kami rencanakan dari awal sebatas diskusi ilmiah dengan mengundang tokoh dari berbagai background njeh, Pak Wija. Bukan bersifat pengerahan massa/kampanye jadi aman, kepesertaan juga kami screening betul-betul," tulis pihak panitia dalam percakapan tersebut.