REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut mengecat putih kapal bantu rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, sebagai bagian dari persiapan, sebelum kapal itu diberangkatkan ke perairan aman dekat Gaza apabila diizinkan oleh otoritas Mesir.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat jumpa pers di Markas Komando Kolinlamil, Jakarta, Senin (20/11/2023) mengatakan, TNI AL tidak hanya mempersiapkan kapal, tetapi juga logistik seperti obat-obatan.
"Sekarang, kapal rumah sakit itu juga sedang docking untuk pengecatan, diberikan warna putih, karena sesuai aturan Konvensi Jenewa maupun San Remo Manual bahwa kapal rumah sakit itu harusnya dicat dengan warna putih. Jadi, itu sudah disiapkan," kata Ali.
Apabila Pemerintah Indonesia mendapatkan izin dari Pemerintah Mesir untuk mengirimkan kapal rumah sakit, maka KRI dr. Radjiman akan langsung diberangkatkan.
"Jadi, tinggal menunggu izin dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Kemlu yang berhubungan dengan pihak (Pemerintah) Mesirnya, dan ini tujuannya adalah untuk kemanusiaan, utamanya adalah untuk kemanusiaan," ungkap Ali.
Rencana pengiriman kapal bantu rumah sakit itu disampaikan pertama kali oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pengiriman bantuan tahap pertama dari Indonesia ke Gaza pada tanggal 4 November 2023 lalu.
Prabowo mengatakan, Indonesia berkoordinasi dengan negara-negara di sekitar Gaza, Palestina, termasuk di antaranya Mesir, untuk pengiriman kapal rumah sakit bantu itu.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa di situ, terutama Mesir dan negara-negara lain, untuk memungkinkan korban-korban yang bisa kami evakuasi. Kemudian, kami akan berkoordinasi dengan pihak Mesir di sana, TNI siap mengirim kapal rumah sakit. Kapal rumah sakit stand by di sana untuk memberi bantuan lebih banyak," kata Prabowo.
Indonesia juga menawarkan kepada otoritas Palestina untuk mengevakuasi warganya yang menjadi korban perang di Gaza, sehingga dapat dibawa ke luar Gaza dan dirawat di beberapa rumah sakit yang dikelola TNI.
"Saya sudah sampaikan (ke otoritas Palestina), bahwa seluruh rumah sakit TNI kami buka untuk korban-korban dari sana, dan kami sedang bicara teknisnya bagaimana mengevakuasi korban-korban itu ke sini," ujar Prabowo di Jakarta pada 8 November 2023.