REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Mencari rezeki yang halal dan diridhai Allah adalah ibadah. Apalagi jika hal itu dapat diwujudkan dengan amal shalih yang mampu mengeratkan hubungan antara manusia dengan Allah serta sesama manusia.
Akan banyak peluang bagi pengusaha untuk memperbanyak amal shalih melalui bisnis. Muhammad Ali Haji Hashim dalam buku Jihad Ekonomi menjabarkan bahwa setidaknya terdapat tiga hikmah yang dapat menghasilkan manfaat untuk orang lain sebagai pengusaha.
Pertama, menciptakan produk ataupun pelayanan yang bermanfaat besar yang setaraf dengan amal jariyah yang berkesinambungan. Seperti produk elektronik, mesin, pesawat, ataupun pelayanan jasa dalam bidang transportasi maupun belanja.
Kedua, mampu mengeluarkan sejumlah zakat harta kekayaan yang lebih signifikan dan berdampak luas. Zakat dan sedekah dapat mengatasi banyak kepincangan dan kelemahan dalam masyarakat dalam memenuhi kebutuhan seluruh anggotanya.
Allah berfirman dalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 43, “Wa aqimusshaata wa aatuzzakata warka’uu ma’arraki’in." Yang artinya, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk."
Ketiga, mampu berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan. Melalui bisnis, para pengusaha dapat menciptakan akses terhadap lapangan pekerjaan sehingga dapat berkontribusi menekan laju pengangguran di kalangan masyarakat.