Senin 20 Nov 2023 21:31 WIB

Hizbullah Tembakkan 1.000 Amunisi ke Israel Sejak 7 Oktober

Hizbullah melancarkan lebih banyak serangan roket dan rudal ke Israel utara.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Hizbullah Tembakkan 1000 Amunisi ke Israel Sejak 7 Oktober
Foto: AP Photo/Hussein Malla
Hizbullah Tembakkan 1000 Amunisi ke Israel Sejak 7 Oktober

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, kelompok pejuang Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran telah menembakkan 1.000 amunisi ke Israel sejak 7 Oktober ketika perang Israel-Hamas pecah di Gaza. Gallant memperingatkan bahwa Teheran meningkatkan serangannya terhadap Israel.

“Iran adalah akar permusuhan dan agresi terhadap Negara Israel. Perang ini bersifat multifront, meski intensitasnya terfokus di Gaza,” kata Gallant seperti dikutip Times of Israel.

Baca Juga

Pernyataan Gallant muncul ketika Hizbullah melancarkan lebih banyak serangan roket dan rudal ke Israel utara. Hal ini memicu Israel untuk membalas tembakan.

“Sejak awal perang, Hizbullah telah menembakkan lebih dari 1.000 amunisi ke sasaran Israel namun menderita kerugian yang jauh lebih signifikan. Kita menggagalkan pasukan (rudal dan roket) serta menyerang aset dan sasaran militer, Hizbullah harus menanggung akibatnya setiap hari," ujar Gallant.

Gallant mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, lembaga pertahanan telah mengidentifikasi tren yang berkembang yaitu Iran berupaya mengintensifkan serangan milisi terhadap Israel melalui proksinya di Irak, Suriah dan Yaman. "Kami mengikuti, dan akan mengetahui bagaimana bertindak pada waktu, tempat, dan kekuatan yang tepat," ujarnya.

Pada Ahad (19/11/2023), tentara Israel mengatakan, jet tempurnya menyerang sasaran Hizbullah di wilayah Lebanon. Israel mengklaim telah menyerang sasaran termasuk kompleks militer Hizbullah, sebuah pos militer, dan infrastruktur yang digunakan untuk mengarahkan teror.

“Selain itu, beberapa peluncuran rudal anti-tank dan mortir ke berbagai wilayah di Israel utara teridentifikasi. Menurut protokol, peluncuran tersebut tidak dicegat. Beberapa waktu yang lalu, sebuah pencegat diluncurkan ke sasaran yang mencurigakan di Israel utara. (Tentara Israel) menyerang asal mula api," ujar pernyataan Israel.

Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 13.000 warga Palestina, termasuk setidaknya 5.500 anak-anak sejak 7 Oktober. Pengeboman Israel juga telah menghancurkan sejumlah bangunan termasuk rumah, masjid, gereja, sekolah, rumah sakit, toko roti, dan kantor berita. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement