Selasa 21 Nov 2023 19:11 WIB

MAKI Yakin Firli Bohong Soal Mobilnya tak Ditemukan Usai Diperiksa di Mabes Polri

Boyamin Saiman menyebut, tidak sembarang orang bisa memasuki area Mabes Polri.

Rep: Flori Anastasia Sidebang/ Red: Erik Purnama Putra
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman, usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menilai Ketua KPK Komjen (Purn) Firli Bahuri berbohong soal mobilnya yang tidak bisa ditemukan usai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri pada pekan lalu. Menurut MAKI, hal itu tidak mungkin terjadi lantaran akses masuk ke Mabes Polri melalui proses pengecekan yang ketat.

 

"Itu saya yakin berbohong karena tidak mungkin mobil dia hilang di dalam kompleks Mabes Polri. Karena apa? Mobil bisa masuk Mabes Polri itu dengan pengecekan atau pengawasan yang ketat. Karena tanpa akses yang tidak diizinkan masuk, ya enggak bisa masuk," kata Koordinator MAKI, Boyamin Saiman di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

 

Selain itu, Boyamin menyebut, tidak sembarang orang bisa memasuki area Mabes Polri. Apalagi, sambung dia, saat Firli hadir dalam pemeriksaan di Kantor Korps Bhayangkara itu, tentunya sudah melalui koordinasi antara KPK dan kepolisian.

 

"Nah, ketika Pak Firli masuk kan diatur untuk bisa masuk. Artinya ada yang mengurus protokoler, KPK bersama kepolisian," jelas Boyamin.

 

"Jadi istilah hilang itu saya yakin tidak benar. Karena apapun tidak mungkin hilang di dalam (Mabes Polri). Karena diawasi CCTV segala macam. Kata-kata hilang itu didramatisasi," kata Boyamin menjelaskan.

 

Sebelumnya, Firli Bahuri mengaku, sempat tidak bisa menemukan keberadaan mobil pribadinya usai menjalani pemeriksaan di Mabes Polri pada 16 November 2023. Sehingga ia menerima tawaran untuk diantar menggunakan mobil orang lain menuju Gedung KPK.

 

Hal ini Firli sampaikan dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/11/2023). Namun, dalam jumpa pers tersebut, KPK tidak membuka sesi tanya jawab bagi para jurnalis dengan alasan Firli harus segera bergeser ke Gedung Dewas KPK untuk menjalani pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran kode etik.

 

"Saya sungguh dikagetkan mengapa kendaraan pribadi saya, saya tidak tahu keberadaannya, dan saya melihat, tidak saya temukan kendaraan tersebut," kata Firli kepada wartawan.

 

"Sehingga seseorang menyampaikan kepada saya untuk meminjamkan mobil pribadinya kepada saya dan mengantar saya keluar dari tempat," ucap Firli menambahkan.

 

Firli tak menjelaskan lebih rinci identitas pihak yang menawarkan pinjaman mobil itu kepadanya. Namun, purnawirawan bintang tiga Polri tersebut mengaku, saat itu ia sedang terburu-buru karena ada agenda penting, yakni penanganan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bondowoso Puji Triasmoro.

 

KPK menggelar operasi senyap terhadap Puji Triasmoro dan beberapa pihak lainnya pada 16 November 2023. Dalam kegiatan itu, tim penyidik turut mengamankan uang tunai Rp 225 juta.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement