Selasa 21 Nov 2023 20:57 WIB

Bawaslu Selidiki Dugaan ASN Boyolali Diminta Iuran Pemenangan Capres

Tersebar video pengakuan seorang perempuan yang diduga ASN Boyolali.

Rep: Febryan A/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.
Foto: Dok Republika
Logo Bawaslu RI. Bawaslu sedang menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye oleh salah satu partai politik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sedang menyelidiki kasus dugaan ASN Boyolali, Jawa Tengah dimintai uang ratusan ribu rupiah untuk keperluan pemenangan salah satu pasangan capres-cawapres dan partai politik. Penyelidikan dugaan pelanggaran netralitas itu dimulai dengan memastikan kebenaran video soal pengembalian uang iuran ASN tersebut.

"Bawaslu Boyolali tengah menelusuri kebenaran video yang dimaksud," kata Komisioner Bawaslu RI, Lolly Suhenty kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).

Dugaan iuran ASN ini muncul lewat serangkaian video dan foto yang viral di media sosial X dalam dua pekan terakhir. Awalnya, tersebar video pengakuan seorang perempuan yang diduga ASN Pemkab Boyolali.

Pegawai perempuan itu pada intinya menceritakan dirinya dan rekan-rekannya sesama pegawai diarahkan oleh bupati Boyolali untuk memenangkan PDIP pada Pileg 2024 dan pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024. Bahkan, perempuan itu menyebut ada banyak koleganya diminta sumbangan untuk memenangkan calon PDIP tersebut.