Rabu 22 Nov 2023 09:28 WIB

Pemerintah akan Kirimkan Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan 

Bantuan Indonesia ke Afghanistan bentuk komitmen kemanusiaan

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Nashih Nashrullah
Seorang anak laki-laki Afghanistan berduka di samping makam adik laki-lakinya yang meninggal akibat gempa bumi, di Distrik Zenda Jan di Provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, Senin (9/10/2023).
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Seorang anak laki-laki Afghanistan berduka di samping makam adik laki-lakinya yang meninggal akibat gempa bumi, di Distrik Zenda Jan di Provinsi Herat, sebelah barat Afghanistan, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi di Afghanistan.

Di mana, Gempa dengan kekuatan 6,3 magnitudo melanda Afghanistan pada rentang 7 dan 15 Oktober 2023 lalu. 

Baca Juga

"Pengiriman bantuan kemanusian bernilai strategis bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan dan citra baik di mata Internasional. Hal ini juga sebagai soft diplomacy Indonesia ke negara-negara di Asia Tengah khususnya negara Afghanistan," ujar Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (21/11/2023). 

Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, pengiriman bantuan kemanusiaan akan dilakukan melalui BNPB. Bantuan pemerintah yang disiapkan melalui Dana Siap Pakai (DSP) BNPB senilai Rp 22.104.330.000. Sesuai dengan permintaan dari Afghanistan, hanya akan dikirimkan bantuan berupa logistik. 

Terdapat sebanyak 17 jenis barang logistik yang disiapkan dikirimkan, yaitu tenda pengungsi, tenda keluarga, genset, velbed, kasur lipat, peralatan kebersihan, selimut, jaket musim dingin, long john, perkakas tukang, pakaian dalam, kantung tidur penyaringan air bersih, lampu solar perlengkapan bertahan hidup, baju gamis, kebersihan wanita. 

"Pengiriman bantuan kemanusiaan juga melibatkan pihak-pihak instansi lain termasuk TNI, Polri dan Kementerian terkait plus partisipasi masyarakat organisasi filantrophy, organisasi masyarakat dan bantuan secara pribadi," ujar dia. 

Selanjutnya, dalam hal pengiriman tim kemanusiaan agar mempertimbangkan posisi diplomatis Indonesia. Mengingat saat ini, Indonesia hanya membuka Kantor Kuasa Usaha Ad Interim di Afghanistan. Kemudian, pihak ketiga sebagai lembaga penyalur bantuan bisa melalui UN OCHA atau Afghanistan Red Cross. 

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

"TNI dan Polri akan mengkoordinasikan juga bantuan dan telah menyiapkan fasilitas alustista serta personelnya, menunggu arahan Pak Presiden," ucap Muhadjir.

Dalam Kesempatan RTM yang dilaksanakan secara hybrid tersebut, hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Suharyanto, Deputi PMK Setkab Yuli Harsono, perwakilan Kemenlu, Setneg, Kemendagri, Kemenkeu, BPKP.

Gempa berkekuatan 6,3 Magnitudo melanda Negara Afghanistan yang terjadi pada rentang 7 dan 15 Oktober 2023 silam. Situasi terkini sebanyak 1.480 orang meninggal dunia, 19.50 orang luka-luka, serta 43.00 orang tedampak langsung akibat gempa. Sekitar 114.00 orang di antaranya membutuhkan bantuan darurat. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement