Kamis 23 Nov 2023 17:59 WIB

Ganjar Pastikan Lanjutkan Program Jokowi yang Sudah Bagus

Capres Ganjar menjanjikan menteri perempuan dari Muhammadiyah yang gabung TPN.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Erik Purnama Putra
Capres Ganjar Pranowo menghadiri acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Capres dan Cawapres Republik Indonesia di Auditorium KH Ahmad Azhar UMJ, Kota Tangsel , Kamis (23/11/2023).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Capres Ganjar Pranowo menghadiri acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Capres dan Cawapres Republik Indonesia di Auditorium KH Ahmad Azhar UMJ, Kota Tangsel , Kamis (23/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan, pihaknya akan melanjutkan beberapa program sukses yang dirintis Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya, program yang berkaitan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Semua program, semua program yang bagus akan kita lanjutkan, nggak bisa kemudian membina apa yang sudah ada. Karena kami didaerah pun mengerjakan juga proyek-proyek strategis nasional," ujar Ganjar saat dialog di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (23/11/2023).

"Kami tanggung jawab, ada bendungan, ada jalan, infrastruktur, ada pembangunan kawasan, kami menjaganya. Jadi yang bagus-bagus nggak boleh dirusak, harus terus berlanjut," ucap gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 tersebut.

Ganjar juga memperkenalkan program unggulannya yang disingkat sebagai Gaspol untuk mewujudkan Indonesia Unggul. Secara khusus ia menjelaskan kepanjangan dari "S" yang maksudnya adalah sikat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di Indonesia.

Pertama, ia menjelaskan kepanjangan dari "GA" yang merupakan gandakan anggaran untuk berbagai kebijakan. Anggaran dapat meningkat lewat pajak yang sederhana mekanismenya, mudah pelaporannya, dan otomatis restitusinya.

"Maka tidak boleh ada korupsi, pajak dipermudah. Kita S-nya sikat KKN, karena ini yang menjadi penyakit di negeri ini," ujar Ganjar.

Terakhir adalah "POL" yang merupakan kepanjangan dari poles birokrasi dengan digitalisasi. Pemolesan birokrasi dapat terealisasi dengan Satu Data Indonesia dan key performance indicator (KPI) berbasis kabinate yang transparan.

"Dan itu butuh regulasi, kalau regulasi sudah baik sistem kelembagaan, kalau sistem kelembagaan sudah baik maka kita butuh aktor baik. Mudah-mudahan aktor-aktor baik itu ada di sini, biarlah nanti bisa bergabung dengan kami," ujar Ganjar.

Profesional dan perempuan di kabinet...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement