REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telah menjadi perdebatan panas dari kedua kubu pencinta balap motor bahwasanya motor MotoGP atau Superbike yang lebih cepat ketika mengaspal di lintasan sirkuit.
Baik MotoGP maupun Superbike, kedua kompetisi adu cepat roda dua ini menampilkan para pembalap paling terampil di dunia serta ketersediaan mesin yang sangat canggih.
Motor MotoGP sendiri merupakan motor dengan spek mesin balap yang dibuat khusus untuk kecepatan dan kelincahan saat melakukan manuver di tikungan.
Biasanya motor MotoGP memiliki mesin yang kuat, elektronik canggih, dan bahan yang ringan, dirancang untuk mendorong batas-batas yang mungkin ada pada sepeda motor.
Sementara, Superbike didasarkan pada sepeda motor produksi massal yang telah dimodifikasi untuk balap. Adapun pada motor Superbike memiliki mesin berkinerja tinggi, yang masih melekat fitur serta komponen yang ditemukan pada motor produksi massal.
Alhasil ini menjadikan motor Superbike sedikit lebih berat dan kurang bertenaga jika dibandingkan dengan motor MotoGP.
"Motor MotoGP dan Motor World Superbike sama-sama menggunakan mesin empat tak, alias 1000cc dan empat selinder," demikian bunyi keterangan tersebut.
Motor MotoGP mampu menghasilkan hampir 300 'horsepower' dan lebih ringan dengan berat 157 kilogram tanpa pengendara, pun dapat mencapai top speed lebih dari 220 mil per jam.
Sedangkan motor Superbike mampu menghasilkan power hingga 230 'horsepower' dengan berat sekitar 170 kilogram tanpa pengendara beserta topspeed sekitar 200 mil per jam.
Dari catatan waktu kedua motor di Sirkuit Assen 2023. Marco Bezzecchi dengan Ducati Desmosedici meraih waktu kualifikasi 1 menit 32,791 detik. Sedangkan, Alvaro Bautista yang menggunakan motor Superbike Ducati Panigale V4R mencatatkan waktu 1 menit 34,066 detik.
"Kesimpulannya terdapat pada berat beban motor dan pengendara MotoGP yang lebih ringan sehingga mencatatkan waktu rata-rata lebih cepat 2 detik di setiap putaran."