Jumat 24 Nov 2023 23:20 WIB

BRIN Ingatkan Dampak Cuaca Antariksa Terhadap Teknologi

Fenomena ekstrem cuaca antariksa bisa menimbulkan arus induksi.

Red: Qommarria Rostanti
Cuaca antariksa (ilustrasi). Cuaca antariksa memiliki dampak terhadap teknologi berbasis antariksa yang kini semakin marak digunakan umat manusia.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Cuaca antariksa (ilustrasi). Cuaca antariksa memiliki dampak terhadap teknologi berbasis antariksa yang kini semakin marak digunakan umat manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengingatkan cuaca antariksa memiliki dampak terhadap teknologi berbasis antariksa yang kini semakin marak digunakan umat manusia.

"Dampak cuaca antariksa bisa mencakup banyak hal mulai dari terjadinya gangguan komunikasi hingga gangguan navigasi," kata Periset Antariksa BRIN Fiti Nuraeni dalam dialog bertajuk sistem monitoring cuaca ekstrem yang dipantau di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

Cuaca antariksa mengacu pada kondisi di luar angkasa yang meliputi matahari, angin, surya, magnetosfer, ionosfer, dan termosfer. Kondisi itu dapat memengaruhi sistem yang ada di ruang angkasa dan di bumi yang berbasis teknologi dan dapat mempengaruhi kehidupan atau kesehatan manusia.

Fitri menuturkan, fenomena ekstrem cuaca antariksa bisa menimbulkan arus induksi yang dapat mengganggu sistem kelistrikan. Bahkan, kru penerbangan yang melewati daerah-daerah lintang tinggi, seperti kutub juga bisa terdampak oleh cuaca antariksa.