Sabtu 25 Nov 2023 12:36 WIB

Mengapa Harus Segera Menutup Telinga Setelah Mendengar Ledakan Bom?

Semakin besar jumlah bahan peledak yang diledakkan, semakin besar jarak yang ditempuh gelombang ledakan dari pusat ledakan.

Rep: Kadaharan/ Red: Partner
.
Foto: network /Kadaharan
.

Mengapa Harus Segera Menutup<a href= Telinga Setelah Mendengar Ledakan Bom?" />
Mengapa Harus Segera Menutup Telinga Setelah Mendengar Ledakan Bom?

GENPOP -- Akibat agresi Israel di Jalur Gaza sejak 8 Oktober 2023, warga Jalur Gaza menjadi sasaran pengeboman yang menyasar rumah, tempat penampungan, sekolah, dan rumah sakit.

Bom dan senjata yang digunakan pasukan Israel mempunyai dampak kesehatan selain kehancuran dan kematian yang diakibatkannya. Suaranya dapat menyebabkan hilangnya pendengaran, baik dalam jangka pendek maupun selamanya.

Cedera pendengaran adalah salah satu cedera paling umum akibat paparan ledakan. Namun, seseorang yang mengalaminya mungkin tidak menyadarinya. Kategori dan jumlah bahan peledak mempengaruhi jenis dan distribusi cedera akibat ledakan.

Gelombang Ledakan

Gelombang ledakan bergerak dengan kecepatan lebih besar dari kecepatan suara, dan menyebar ke segala arah dari lokasi ledakan. Ketika jarak dari pusat target bertambah, gelombang itu kehilangan energi dan melambat, lalu menjadi gelombang suara.

Di belakang gelombang ledakan muncul gelombang tekanan negatif, dan tahap terakhir adalah apa yang dikenal sebagai "angin kencang".

Semakin besar jumlah bahan peledak yang diledakkan, semakin besar jarak yang ditempuh gelombang ledakan dari pusat ledakan. Sehingga makin besar pula kerusakan yang disebabkan oleh gelombang suara di luar radius tersebut.

Hal itu kemungkinan besar menyebabkan peningkatan risiko hilangnya indra pendengaran secara permanen.

Jika ledakan terjadi di area kecil atau terbatas yang tidak memungkinkan ledakan menyebar lebih jauh, pantulan gelombang bisa lebih parah dibandingkan di ruang terbuka.

Ketika ledakan terjadi, rongga yang berisi udara adalah yang paling rentan terhadap kerusakan. Seperti paru-paru, telinga tengah, dan usus, dan perforasi membran timpani biasanya merupakan cedera ledakan yang paling umum.

Jika terkena ledakan, ada beberapa bentuk trauma dapat terjadi di bagian telinga luar, tengah, atau dalam, atau bahkan ketiganya. Kebanyakan kerusakan pada telinga luar tidak akan mempengaruhi pendengaran seseorang.

Dampak Ledakan pada Telinga

Menurut situs "NCBI" Amerika, dampak ledakan dapat mencakup banyak gejala yang membahayakan telinga. Di antaranya telinga berdenging, gangguan pendengaran, perforasi membran timpani, kerusakan pada koklea, dan kerusakan pada tulang-tulang telinga tengah.


Ledakan tersebut mempunyai dampak lain terhadap kesehatan telinga. Gelombang ledakan dapat melukai telinga bagian dalam tanpa merusak telinga tengah, yang dapat menyebabkan hilangnya indera ini secara permanen.

Ada banyak jenis cedera akibat suara ledakan. Salah satunya gegar otak. Cedera gegar otak ini mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas pada orang yang mengalaminya.

Namun gelombang tekanan yang kuat dapat menyebabkan otak bergerak ke dalam tengkorak, yang mengakibatkan cedera otak traumatis mulai dari ringan hingga berat.

Cedera juga mencakup luka tembus atau trauma akibat puing-puing yang beterbangan, luka bakar, luka tertimpa, dan penyakit paru akibat menghirup debu, asap, atau bahan kimia.

Karena itu, jika berada di lokasi ledakan, disarankan untuk menutup telinga dengan mulut terbuka agar telinga bagian dalam tidak rusak yang dapat mengakibatkan hilangnya indera pendengaran selamanya.

Sumber: arabic post

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement