Selasa 28 Nov 2023 18:16 WIB

Puluhan Meter Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Begini Penjelasan Pemkot Depok

Pemkot Depok menjelaskan soal puluhan meter trotoar di Jalan Margonda yang dibongkar.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
Pembongkaran trotoar di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023)..
Foto: Dok PUPR Depok
Pembongkaran trotoar di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023)..

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Trotoar di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, Jawa Barat, tepatnya di antara Ciplaz Depok dan Polres Metro Depok dibongkar kembali sejak pekan kemarin. Pembongkaran dilakukan meski trotoar itu baru direvitalisasi dalam proyek yang dimulai sejak tahun lalu.

Kasie operasi pemeliharaan SDA, PUPR Depok, Doddy Sadikin membenarkan adanya pembongkaran trotoar di titik tersebut. Namun langkah ini diambil sebagai upaya perbaikan dan pemeliharaan, karena titik tersebut sering banjir.

Baca Juga

"Ada yang sudah selesai, tapi sekarang saya mau keruk lagi yang dari Ramayana (ciplaz). Ya, itu gara-gara sedimen sama ada kabel di bawah ya sampah jadinya. Jadi kita keruk semua itu habis," jelas Doddy Sadikin kepada republika.co.id, Selasa (28/11/2023).

Menurut Doddy, pada titik tersebut sering terjadi banjir yang mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar. Sehingga dinas terpaksa harus membongkar untuk mengeruk sampah dan tanah yang mengendap dan menutup saluran air di bawah trotoar.

"Total (trotoar yang dibongkar) ada yang 13 meter dan 50 meter, jadi sekitar 60 meter lebih," kata Doddy.

Dia menjelaskan, sedimentasi juga terjadi karena adanya kabel yang semrawut di bawah trotoar. Sehingga kabel dan sampah yang terus menumpuk membuat banjir kerap terjadi di jalanan titik tersebut.

Doddy menyebut pembongkaran menjadi langkah yang harus dilakukan meski trotoar baru dibangun. Ia mengaku tahu adanya kritik soal pembongkaran trotoar padahal baru direvitalisasi. Namun menurutnya langkah ini diperlukan untuk perbaikan.

"Kalau kita sih maksudnya di pemeliharaan kalau susah untuk diperbaiki manual ya pasti kita rusak. Dirusak tapi kan untuk melancarkan, perbaikan, bukan semata-mata dirusak aja," ujar Doddy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement