Rabu 29 Nov 2023 19:19 WIB

Kliring Berjangka Indonesia Optimalkan Tiga Pilar Bisnis Utama

Situs baru ini menjadi inisiatif untuk mendukung ekosistem transparan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Plt Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Budi Susanto (kiri) saat peluncuran situs web baru KBI di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Foto: KBI
Plt Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Budi Susanto (kiri) saat peluncuran situs web baru KBI di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berkomitmen mengoptimalkan tiga pilar bisnis utama yakni Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Pasar Fisik Komoditas (PFK), dan Sistem Resi Gudang (SRG). Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KBI Budi Susanto mengatakan, upaya tersebut diwujudkan salah satunya melalui peluncuran situs web baru pada Rabu (29/11/2023).

"Ini bagian komitmen KBI untuk meningkatkan aksesibilitas informasi dan layanan," ujar Budi di Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Baca Juga

Budi menyebut hal ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan bisnis anggota holding BUMN Danareksa tersebut. Budi menilai, situs baru ini menjadi inisiatif untuk mendukung ekosistem yang lebih transparan dan akuntabel, menciptakan sinergi dan kolaborasi dari hulu ke hilir untuk memajukan PBK, PFK, dan SRG di Indonesia. 

"Dengan adanya situs baru ini, KBI dapat berinteraksi lebih dekat dan transparan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam industri," ucap Budi. 

Pada pengembangan berikutnya, lanjut Budi, situs KBI akan semakin terintegrasi dan memperbaharui informasi secara berkala. Selain itu, KBI pun akan terus menambah berbagai fitur yang mengutamakan prinsip customer centricity.

KBI, sambung Budi, mencatat serangkaian pencapaian kinerja yang membanggakan selama 2023 antara lain, peningkatan transaksi timah sebesar 10 persen per Oktober tahun ke tahun. Budi mengatakan peningkatan volume transaksi menandakan kepercayaan yang terus berkembang dari para pelaku pasar terhadap layanan kliring dan penjaminan yang disediakan KBI.

"Sistem ISWare yang merupakan platform utama Pusat Registrasi Sistem Resi Gudang milik KBI pun terus dikembangkan untuk meningkatkan pelayanan dalam mendukung mitra dan pemangku kepentingan," ujar Budi. 

Budi menyampaikan KBI bersama anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) telah berperan aktif dalam pengembangan ekosistem resi gudang dengan mempertemukan para pelaku perdagangan komoditi. Upaya ini dilakukan agar pemanfaatan ekosistem resi gudang semakin optimal.

"Bersama dengan para pelaku perdagangan komoditi Indonesia, PT KPBI saat ini telah meningkatkan penjaminan Resi Gudang (RG) hingga mencapai 155 persen dibandingkan 2022 (per Oktober 2023)," kata Budi. 

Budi menambahkan Penjaminan Resi Gudang sendiri merupakan salah satu komponen penting yang dapat mendorong kegiatan perdagangan komoditi. Budi berharap hal ini  dapat memberikan nilai ekonomi dan manfaat nyata bagi para pemangku kepentingan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement