REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Bukit Asam (PTBA) menambah fasilitas pendukung pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Selatan. Manajer Humas PT KAI Divisi Regional (Divre) III Palembang Aida Suryanti di Palembang, Rabu (29/11/2023) mengatakan, batu bara PTBA yang diangkut menggunakan kereta api relasi Tanjung Enim Baru-Kertapati dan Tanjung Enim Baru-Tarahan merupakan angkutan logistik yang dioperasionalkan untuk mendukung pasokan energi nasional, dalam hal ini listrik di Jawa dan Sumatera melalui PLTU Suralaya.
Upaya itu juga untuk mendukung pemenuhan atas meningkatnya permintaan listrik di Jawa dan Sumatera. Adanya MOU antara KAI-PTBA dan PT PLN sebagai rangkaian dalam mendukung pasokan energi nasional, menyebabkan intensitas angkutan batu bara di wilayah Sumsel ikut meningkat. Penugasan ini menjadi perhatian jajaran manajemen KAI dan PTBA.
Ia menjelaskan, manajemen KAI menyiapkan kebutuhan SDM serta sarana dan prasarana pendukung serta terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan semua pihak pemangku kepentingan lainnya agar perjalanan kereta api batu bara lancar dan terkendali. Dari pihak PTBA, selain menambah TLS atau Train Load Station, perbaikan prasarana pendukung lainnya, juga membangun jalan akses di lahan PTBA, selain menghubungkan area barat dan area timur IUP PTBA, juga untuk mendukung aspek keamanan.
Jalan akses yang dibangun tersebut sudah selesai di awal tahun ini termasuk proses perizinannya. Pembangunan jalan akses yang melintasi rel kereta api ini sudah sesuai prosedur ketentuan yang ada. PTBA sudah melakukan tahapan pembangunan termasuk berkoordinasi dengan KAI maupun instansi terkait lainnya.
“Hal ini menegaskan kembali bahwa pembangunan jalan akses tersebut sudah sesuai ketentuan sekaligus sebagai klarifikasi untuk pernyataan yang ada sebelumnya,” jelasnya.
Koordinasi terus dilakukan oleh KAI dan PTBA serta pemangku kepentingan lainnya melalui berbagai upaya baik itu dilakukan secara luring maupun daring agar penugasan amanah dari pemerintah untuk angkutan batu bara Sumsel ini dalam rangka mendukung pasokan energi nasional Sumatera, Jawa, dan Bali terus berjalan lancar.