Kamis 30 Nov 2023 15:07 WIB

Besarkan Tiga Anak Laki-Laki, Ini Harapan Megan Fox 

Megan ingin anak lelakinya menjadi orang yang transparan dan menghormati orang lain.

Rep: Meiliza Laveda / Red: Friska Yolandha
Megan Fox
Foto: EPA
Megan Fox

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Megan Fox membahas soal nilai yang ingin dia tanamkan pada ketiga putranya. Dalam wawancara dengan Women's Wear Daily (WWD), aktris berusia 37 tahun ini mengungkapkan kebiasaan dan harapannya sebagai orang tua.

Selama 10 tahun pernikahannya dengan mantan suaminya Brian Austin Green, Fox dikaruniai tiga putra, yaitu Noah, Bodhi, dan Journey. Dia mengakui tidak ingin putra-putranya seperti pria yang pernah dekat dengannya.

Baca Juga

“Saya pikir karena saya mempunyai anak laki-laki, sangat penting bagi saya untuk membesarkan anak laki-laki yang tidak seperti pria-pria yang pernah bersama saya. Sangat penting untuk membesarkan anak laki-laki yang mampu memiliki keintiman emosional yang mendalam dengan pasangannya," kata Fox, dilansir Independent, Kamis (30/11/2023).

Ada beberapa sikap yang ingin dia miliki pada anak-anaknya. Di antaranya adalah transparan, jujur, dan menghormati orang lain. Dia juga menekankan bahwa cara dia membesarkan anak laki-lakinya akan berdampak pada cara mereka memperlakukan perempuan.

“Saya tidak mengharapkan mereka ketika mereka berusia 16 tahun untuk memiliki cinta yang tulus, tapi saya berharap mereka pada suatu saat akan mencapai titik itu karena saya adalah perkenalan pertama mereka dengan wanita," ujarnya.

Dia berharap melalui transparansi dengannya dan cara berinteraksinya akan menunjukkan kasih sayangnya. Ini bukan pertama kalinya Fox buka-bukaan tentang keluarganya.

Awal tahun ini, dia membalas kritik karena membiarkan putranya mengenakan gaun ketika dia dengan keras menegur klaim yang dibuat oleh politisi Partai Republik Robby Starbuck yang menuduh bahwa dia telah memaksa putranya untuk mengenakan pakaian perempuan saat bermain di taman. 

“Terlepas dari seberapa putus asa Anda saat ini untuk memperoleh kekayaan, kekuasaan, kesuksesan atau ketenaran, jangan pernah menggunakan anak-anak sebagai pengaruh atau mata uang sosial. Terutama dengan alasan yang jahat dan salah," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement