REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengapresiasi beragam inovasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk peningkatan layanan dan keterbukaan informasi publik. Salah satu yang disoroti Bey, adalah inovasi layanan digital dan non digital Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar yang inklusif.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2023 Tingkat Provinsi Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/11). Pada acara tersebut, sejumlah OPD mendapatkan penghargaan dari berbagai kategori yang ditetapkan.
Bey mengatakan, keterbukaan informasi bagi badan publik sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. "Jadi kita badan publik harusnya bisa lebih cepat lagi merespons masyarakat, dan responsif. Jangan sampai menunggu masyarakat mengeluh, dan merasa tidak puas terhadap pelayanan dari badan publik itu," papar Bey.
Penghargaan yang diberikan kepada OPD ini, kata Bey, diharapkan bisa menjadikan pemicu untuk terus bekerja lebih baik. Serta, bertransformasi dengan pemanfaatan teknologi.
“Setelah ada keterbukaan publik ini, mendorong Pemprov Jabar dalam menyediakan informasi dan layanan publik yang baik. Seperti dalam merespon kebutuhan masyarakat, contohnya bila ada yang mengeluh seperti pembayaran pajak bermotor, sekaramg sangat mudah,” paparnya.
Oleh karena itu, menurut Bey, ia mengajak semua agar terus berinovasi, bekerja sama, dan merangkul teknologi untuk menciptakan ekosistem informasi yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, salah satu yang meraih penghargaan sebagai OPD informatif adalah Bapenda Jabar. Mereka dinilai dari sisi Inovasi dan Strategi Pelayanan Informasi Publik secara digital dan non digital.
Bapenda Jabar membuat samsat information center yang bisa dimaksimalkan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan informasi maupun pengaduan layanan. Ada pula aplikasi Sambara yang bisa menawarkan kemudahan membayar pajak.
Kemudian, Bapenda Jabar membuat layanan Formulir Permohonan Informasi dan Formulir pernyataan keberatan atas permohonan informasi dalam bentuk Braille. Pemenuhan informasi pun disediakan dalam bentuk video layanan program bapenda jabar menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia.
Selain itu, ada pula Samsat Digital di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung yang menjadi percontohan karena masyarakat tidak lagi perlu mengantre berjam-jam untuk mengurus perpanjangan pajak kendaraan.
Menurut Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, invoasi dalam hal layanan dan informasi sangat penting untuk bisa menjangkau masyarakat Jawa Barat yang mencapai kurang lebih 50 juta jiwa.
“Kami terus membuat berbagai upaya untuk memudahkan semua lapisan masyarakat mendapatkan informasi. Harus inklusif, ada braile dan kami terus berupaya membuat semuanya lebih baik. Sarana penunjang di Samsat juga dimaksimalkan,” katanya.
Untuk konteks ini, kata dia, penting dan berkolerasi dengan peningkatan pendapatan. Semua juga harus dengan respon cepat saat ada keluhan. "Kemudahan layanan bagi wajib pajak pun kami pikirkan, insentif atau diskon pajak juga ada programnya,” katanya.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam hal layanan berada dalam tren positif. Pembayaran pajak secara digital terus meningkat. “Wajib pajak yang memaksimalkan layanan digital terus meningkat, dari 15 ribu unit kendaraan bermotor, menjadi 600 ribu unit, sekarang 700 ribu unit kendaraan milik wajib pajak yang pajaknya metoda pembayarannya melalui digital atau aplikasi Sambara,” katanya.