Rabu 12 Feb 2025 21:29 WIB

Pj Gubernur Jabar Bey Pamit ke Warga NU, Singgung Pengabdian di Tanah Pasundan

keberadaan NU selama lebih dari satu abad, berperan penting jadi penjaga tradisi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menghadiri resepsi puncak Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama, di Asrama Haji Kabupaten Indramayu, Rabu (12/2/2025).
Foto: Dok Republika
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin menghadiri resepsi puncak Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama, di Asrama Haji Kabupaten Indramayu, Rabu (12/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Masa jabatan Bey Machmudin sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat (Pj Gubernur Jabar) akan berakhir pada 20 Februari 2025. Untuk itu, ia berpamitan kepada sejumlah pihak, salah satunya kepada warga Nahdlatul Ulama (NU).

Salam pamit itu disampaikan oleh Bey saat menghadiri resepsi Hari Lahir (Harlah) NU ke-102 di Aula Asrama Haji, Kabupaten Indramayu, Rabu (12/2/2025). Kegiatan tersebut dihadiri ribuan warga NU dari berbagai wilayah di Jawa Barat. "Izinkan saya pamit karena masa tugas saya akan berakhir pada 20 Februari 2025," kata Bey.

Baca Juga

Bey mengaku merasa terhormat dapat mengabdi di tanah Pasundan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk NU. "Bagi saya, ini bukan sekadar perjalanan birokrasi, melainkan sebuah kehormatan besar mengabdi di tanah Pasundan selama 17 bulan," katanya.

Sementara itu, terkait NU Bey mengungkapkan, keberadaan NU selama lebih dari satu abad dinilai telah berperan penting sebagai penjaga tradisi, pelopor moderasi beragama, dan benteng akhlak di tengah perubahan zaman. NU pun diharapkan terus menjadi penuntun umat dan pelita bagi bangsa Indonesia. "NU selalu hadir mendampingi umat, menjaga nilai luhur, dan menjadi penuntun kehidupan," kata Bey.

Bey menegaskan, NU tidak hanya mengajarkan ilmu melalui dakwah di pelosok pesantren hingga kota besar. Namun juga membimbing umat untuk berjalan di atas landasan akhlakul karimah. Organisasi yang didirikan pada 31 Januari 1926 itu berperan penting dalam membangun tatanan sosial yang inklusif dan adil. "Perannya tampak jelas dalam membangun tatanan sosial yang inklusif dan adil. Peran inilah yang menjadikan NU pilar penting dalam membangun masyarakat berdaya dan mandiri," katanya.

Peringatan Harlah NU ke-102 tingkat Jawa Barat itu dihadiri ribuan kader NU dari berbagai wilayah di Jawa Barat. Acara diawali dengan istigosah, tausiyah, penampilan musik gambus, serta penyerahan santunan kepada 102 tukang becak sebagai wujud kepedulian sosial.

Peringatan Harlah NU ke-102 di Kabupaten Indramayu itupun menjadi momen refleksi atas perjalanan panjang NU dalam menjaga tradisi dan membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement