Jumat 01 Dec 2023 00:13 WIB

Berisiko, Laptop atau Ponsel yang Sudah tak Dipakai Sebaiknya Jangan Dijual

Gadget yang sudah tidak dipakai sebaiknya dibiarkan sampai rusak saja, menurut BSSN.

Pengguna ponsel (Ilustrasi). Pemilik ponsel atau laptop disarankan tidak menjual gawai bekasnya.
Foto: www.freepik.com.
Pengguna ponsel (Ilustrasi). Pemilik ponsel atau laptop disarankan tidak menjual gawai bekasnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sandromedo Christa Nugroho mengatakan gadget lawas seperti laptop, ponsel, maupun gawai lainnya yang sudah tidak terpakai lebih baik tidak dijual. Apa alasannya?

"Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, HP bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak," kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga

Saran itu disampaikan karena rupanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab dapat mengambil data dan informasi yang tersimpan dalam segala jenis elektronik dengan mudah, sekalipun data tersebut sudah dihapus. Sandromedo mengatakan, recovery atau pemulihan data dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut telah dihapus dari bak sampah (trash bin) maupun riwayat data terhapus bila pada ponsel.

Sandromedo menjelaskan, sejatinya terdapat dua jenis memori pada elektronik, yakni memori volatile, dan memori non-volatile. Memori volatile merupakan jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan, seperti memori jangka pendek (random-access memory/RAM).

"Data yang tersimpan pada RAM akan tidak aktif atau hilang ketika gawai tersebut mati," ungkap Sandromedo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement