REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, enggan membandingkan Jude Bellingham dengan Zinedine Zidane. Ia merasa sulit melakukan itu.
Perbandingan tersebut muncul di media. Ada perbincangan terkait hal itu di mana-mana. Para penggemar dan sejumlah tokoh turut berbicara.
Bellingham membuat awal yang luar biasa di Madrid. Eks Borussia Dortmund itu mencetak 15 gol dari 16 penampilan bersama El Real di berbagai ajang. Sang gelandang asal Inggris juga mengoleksi empat assists.
Teranyar, ia menjadi man of the match saat Los Blancos jumpa Napoli pada matchday kelima Grup C Liga Champions musim 2023/2024. El Real unggul 4-2 atas I Partenopei di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (30/11/2023) dini hari WIB.
Sosok 20 tahun ini menunjukkan pengaruh positif di sejumlah pertandingan. Itulah mengapa Bellingham mulai disamakan dengan Zidane. Nama terakhir merupakan maestro lapangan hijau.
Seseorang yang disebut-sebut sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang sejarah. Tak hanya untuk Real Madrid. Tapi juga bagi dunia secara keseluruhan.
"Sulit membandingkannya dengan Zidane. Mereka ada di dua generasi berbeda," kata Ancelotti, dikutip dari Sportsmole, Jumat (1/12/2023).
Ancelotti menjelaskan alasan teknisnya. Ini bukan siapa yang lebih baik dari lainnya. Tapi gaya mainnya berbeda.
Menurut Don Carlo, Bellingham ganas di kotak penalti. Sangat agresif dan cukup haus gol untuk ukuran pemain tengah. Kemudian Zidane mempunyai kualitas individu yang unik.
Bellingham cocok dengan sepak bola sekarang. Pemain diharuskan kuat secara fisik. Kemudian menguasai berbagai posisi.