REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran menjelaskan bahwa Bani Israil adalah kaum yang sangat bandel dan pembangkang. Ketika mereka ditinggalkan oleh Nabi Musa Alahissalam untuk beberapa waktu, mereka kembali sesat dengan menyembah patung sapi. Dalam tafsir dijelaskan bahwa ada kemungkinan Bani Israil terpengaruh budaya di Mesir yang menyembah selain Allah SWT.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاتَّخَذَ قَوْمُ مُوْسٰى مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلًا جَسَدًا لَّهٗ خُوَارٌۗ اَلَمْ يَرَوْا اَنَّهٗ لَا يُكَلِّمُهُمْ وَلَا يَهْدِيْهِمْ سَبِيْلًاۘ اِتَّخَذُوْهُ وَكَانُوْا ظٰلِمِيْنَ
Kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai), membuat (sembahan berupa) patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara) dari perhiasan emas mereka. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan (kebaikan) kepada mereka? (Bahkan,) mereka menjadikannya (sebagai sembahan). Mereka adalah orang-orang zalim. (QS Al-A‘raf Ayat 148)