Ahad 03 Dec 2023 11:28 WIB

AS Kirim 15 Ribu Bom dan 57 Ribu Artileri ke Israel Sejak Pecahnya Perang di Gaza

Bom penghancur bunker berukuran besar termasuk di antara yang dipasok ke Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel dengan kendaraan tempur lapis baja mereka berkumpul di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, (2/12/2023).
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Tentara Israel dengan kendaraan tempur lapis baja mereka berkumpul di posisi dekat perbatasan dengan Jalur Gaza, di Israel selatan, (2/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) telah mengirimkan persenjataan dalam jumlah besar ke Israel sejak dimulainya pertempuran di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023. Bom penghancur bunker berukuran besar termasuk di antara yang dipasok ke Israel.

Wall Street Journal, mengutip keterangan beberapa pejabat AS mengungkapkan, sejak 7 Oktober 2023, AS telah mengirimkan sekitar 15 ribu bom dan 57 ribu artileri. Persenjataan tersebut mulai diangkut menggunakan pesawat kargo militer C-17, tak lama setelah pecahnya pertempuran dengan Hamas di Gaza. Menurut pejabat AS pengiriman persenjataan masih berlangsung hingga beberapa hari terakhir.

Baca Juga

“AS sebelumnya belum mengungkapkan jumlah total senjata yang dikirim ke Israel atau transfer 100 BLU-109, bom penghancur bunker seberat 2.000 pon,” kata Wall Street Journal dalam laporannya yang mengutip keterangan beberapa pejabat AS, Sabtu (2/12/2023).

Bom penghancur bunker dikenal karena kemampuannya menembus jauh ke dalam struktur benteng sebelum meledak. Menurut Wall Street Journal, sejauh ini persenjataan yang dikirim AS ke Israel terdiri dari 5.400 bom MK84, 5.000 bom MK82 terarah, sekitar 1.000 bom GBU-39 berdiameter kecil, dan sekitar 3.000 munisi serangan langsung gabungan (joint direct attack munitions/JDAM). JDAM memiliki kemampuan untuk mengubah bom tak terarah menjadi amunisi berpemandu presisi.