REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka merespons perubahan format debat resmi KPU yang meniadakan putaran khusus cawapres. Wali Kota Solo itu membantah anggapan bahwa format baru itu menguntungkannya.
"Enggak, enggak menguntungkan. Sama saja," kata Gibran kepada wartawan usai kampanye blusukan di Pasar Rawasari, Jakarta Pusat, Ahad (3/12/2023).
Ketika ditanya apakah ia lebih menginginkan ada debat khusus cawapres atau tidak? Gibran menyebut semua format sama saja. Dia menganggap sama saja format debat cawapres sendiri atau debat cawapres didampingi capres.
"Sama aja. Sama aja. Nggak ada yang menguntungkan siapa-siapa, kok," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.
Pria berusia 36 tahun itu mengatakan, pasangan Prabowo-Gibran mengikuti saja format debat yang ditetapkan KPU. Bahkan, Gibran mengaku sudah siap untuk mengikuti ajang adu gagasan itu.
KPU akan menggelar lima kali debat kandidat Pilpres 2024, yang terdiri atas tiga kali debat antar capres dan dua kali antar cawapres. Kendati begitu, pasangan capres-cawapres hadir bersamaan dalam lima kali ajang adu gagasan itu.
Hanya porsi bicaranya saja dibedakan. Dalam debat cawapres, porsi berbicara terbanyak adalah cawapres. Format ini jelas berbeda dengan debat Pilpres 2019 karena ada satu putaran debat khusus yang hanya dihadiri oleh cawapres saja.
Debat putaran pertama Pilpres 2024 akan dilaksanakan di Kantor KPU RI pada 12 Desember 2023. Tema debat perdana adalah hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi. Debat antar tiga pasangan capres-cawapres itu akan ditayangkan di stasiun televisi nasional.
---
Febryan A