Ahad 03 Dec 2023 16:06 WIB

MUI Serukan Media Massa Bersikap Netral pada Pemilu 2024

Umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang beriman dan bertakwa.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Fernan Rahadi
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyampaikan Taujihat MUI tentang Pemilu 2024 yang Adil, Jujur dan Damai pada penutupan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) MUI Ke-III Tahun 2023 di Jakarta, pada Ahad (3/12/2023). 

Buya Anwar mengatakan, MUI mendorong agar pemimpin nasional yang akan datang harus menjadikan etika, integritas dan hukum sebagai panglima dalam menjalankan roda pemerintahan.

"MUI menyerukan kepada media massa, media elektronik, dan media online untuk bersikap netral dan proaktif mendidik masyarakat agar tidak terpengaruh oleh berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian (hate speech) sehingga mampu menciptakan pemilih yang cerdas, kritis dan bertanggung jawab dalam menghadapi informasi selama proses pelaksanaan pemilu 2024," kata Buya Anwar di Ancol, Jakarta, Ahad (3/12/2023).

Buya Anwar mengatakan, MUI mengingatkan masyarakat Indonesia khususnya umat Islam Indonesia bahwa memilih pemimpin adalah sebuah kewajiban berdasarkan hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia II Tahun 2009. Umat Islam dianjurkan memilih pemimpin dan wakil-wakilnya yang beriman dan bertakwa. jujur (sidiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tabligh), mempunyai kemampuan (fathonah), dan memperjuangkan kepentingan umat Islam serta dapat mengemban tugas Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

MUI menyerukan semua pihak agar senantiasa menjaga kesatuan dan persatuan dalam pemilu 2024 dengan mengutamakan kepentingan bersama sebagai bangsa. Menghindari politik golongan dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah yang didasari pelaksanaan nilai-nilai agama.

"MUI menyerukan masyarakat Indonesia untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam pemilu dengan menyalurkan aspirasi politiknya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber dan Jurdil) serta menolak praktik politik transaksional, politik uang, manipulasi suara dan jual beli suara," ujar Buya Anwar.

Sebelumnya, MUI menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ke-3 pada 1 sampai 3 Desember 2023 di Ancol, Jakarta. Mukernas kali ini, MUI menyoroti empat isu penting dalam berkhidmah. Empat isu tersebut termaktub dalam tema Mukernas yaitu 'Meningkatkan Khidmat MUI, Untuk Kemanusiaan, Kebangsaan, Keadilan, dan Kesejahteraan.'

Mukernas III MUI 2023 ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin yang juga memberikan sambutannya. Juga diikuti oleh segenap pengurus MUI mulai dari Dewan Pertimbangan, Dewan Pimpinan Harian, hingga pengurus Komisi, Badan, dan Lembaga (KBL), serta perwakilan dari berbagai ormas.

Lebih lanjut, dalam kegiatan tersebut juga terdapat penyerahan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dari badan sertifikasi Worldwide Quality Assurance. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman MUI dan Baznas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement