REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kaum perempuan mewarnai sejarah panjang perlawanan Palestina terhadap penjajahan Israel. Mereka tak terbilang jumlahnya, namun berikut di antara yang paling ternama.
Fatimah Bernawi
Bernawi bergabung dengan gerakan Fatah pada usia 18 tahun dan ikut bertempur melawan Israel sepanjang 1960-an. Pada 1967, ia jadi pejuang perempuan pertama yang ditahan Israel. Bernawi wafat pada 2022 di usia 83 tahun.
Leila Khaled
Khaled adalah anggota aktif Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP). Ia merupakan perempuan pertama yang melakukan pembajakan pesawat untuk mengkampanyekan pembebasan Palestina pada 1969. Mural wajahnya menghiasi tembok-tembok di Palestina sebagai lambang perlawanan.
Fusako Shigenobu
Perempuan asal Jepang ini adalah salah satu pembela Palestina paling berani. Ia memimpin Tentara Merah Jepang, kelompok revolusioner kiri, yang aktif melancarkan aksi perlawanan terhadap Israel sepanjang 1970-an. Shigenobu ditangkap pada 2006 dan dibebaskan pada 2022 lalu.
Ahed Tamimi
Tamimi terkenal menyusul viralnya video yang menunjukkan dirinya, saat itu berusia 14 tahun, menampar dan mendorong tentara Israel di Nabi Saleh, Tepi Barat. Ia kemudian ditahan akibat keberaniannya itu pada 2017, dan kembali sempat ditangkap pada 2023.
Muna el-Kurd
El-Kurd terpilih sebagai 100 tokoh paling berpengaruh pada 2021 oleh majalah Time. Ia terkenal karena menyuarakan perlawanan terhadap penggusuran kediaman warga Palestina di Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur. Sorotannya memicu perlawanan terhadap Israel pada 2021 itu.
Shireen Abu Akleh
Shireen adalah jurnalis ternama Palestina-Amerika yang rajin menyoroti brutalnya penjajahan Israel di Palestina. Ia ditembak mati pasukan Israel saat meliput penggerebekan di Jenin, Tepi Barat, pada 2022. Pembunuhan yang awalnya disangkal Israel itu menjadi sorotan dunia.
Sumber: Pusat Data Republika