Selasa 05 Dec 2023 13:40 WIB

KTT Cina-Uni Eropa Digelar di Beijing, Cina Tekankan UE Bukan Rival

Jubir Kemlu Cina menekankan bahwa Cina dan UE adalah mitra, bukan rival.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Cina akan menjadi tuan rumah perhelatan KTT Cina-Uni Eropa (UE) ke-24.
Foto: AP/Olivier Matthys
Cina akan menjadi tuan rumah perhelatan KTT Cina-Uni Eropa (UE) ke-24.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Cina akan menjadi tuan rumah perhelatan KTT Cina-Uni Eropa (UE) ke-24. KTT tersebut diagendakan digelar di Beijing pada Kamis (7/12/2023) mendatang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Wang Wenbin mengungkapkan, KTT Cina-UE merupakan pertemuan tahunan antara pemimpin kedua belah pihak. “KTT tahun ini bertepatan dengan peringatan 20 tahun kemitraan strategis komprehensif Cina-UE dan peringatan 25 tahun mekanisme KTT Cina-UE. KTT diikuti oleh orang-orang dari berbagai bidang di Cina dan UE serta komunitas internasional yang lebih luas,” kata Wang dalam pengarahan pers, Senin (4/12/2023), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Baca Juga

Wang menambahkan, KTT mendatang akan dipimpin bersama oleh Perdana Menteri Cina Li Qiang serta Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Presiden Cina Xi Jinping juga diagendakan mengadakan pertemuan dengan Michel dan von der Leyen.

“Para pemimpin kedua belah pihak akan melakukan pertukaran pandangan mendalam mengenai isu-isu strategis yang penting bagi arah hubungan Cina-UE dan isu-isu global yang menjadi kepentingan bersama untuk membuat cetak biru, mengidentifikasi fokus, dan memberikan dorongan bagi hubungan Cina-UE,” ujar Wang.

Dia mengatakan, saat ini dunia tengah menghadapi berbagai tantangan. Terkait hal itu, Wang menekankan bahwa Cina dan UE adalah mitra, bukan rival. Ia mengungkapkan, Beijing berharap KTT Cina-UE tidak hanya menciptakan peluang peningkatan kerja sama, tapi juga rasa saling percaya melalui komunikasi strategis.

“Cina berharap kedua belah pihak dapat bekerja sama mengatasi tantangan global, memberikan dorongan baru pada perekonomian dunia, meningkatkan stabilitas situasi internasional, serta memberikan panduan strategis untuk perkembangan hubungan Cina-UE yang berkelanjutan dan sehat. Hal ini memenuhi kepentingan fundamental dan jangka panjang Cina dan UE serta memenuhi aspirasi bersama komunitas internasional,” kata Wang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement