REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna media sosial mengkritik aktor Timothee Chalamet dan menyerukan untuk memboikot film terbarunya Wonka yang sudah mulai tayang di Indonesia pada Rabu (6/12/2023). Wonka mengisahkan karakter ikonik Willy Wonka muda yang muncul pertama kali tahun 1964 dalam karya Roald Dahl berjudul Charlie and the Chocolate Factory.
Seruan boikot tersebut disebabkan oleh penampilan Chalamet pada 12 November di "Saturday Night Live (SNL)" saat dia berpartisipasi dalam sandiwara yang dituduh meremehkan konflik yang sedang berlangsung di Gaza. Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan. Hamas mengatakan serangan itu merupakan balasan atas memburuknya kondisi warga Palestina di bawah pendudukan Israel.
Israel melancarkan ratusan serangan udara di Jalur Gaza, diikuti dengan operasi darat yang ekstensif. Setidaknya 1.200 orang telah terbunuh di Israel, dengan lebih dari 200 orang disandera. Sedangkan lebih dari 11 ribu warga Palestina terbunuh dan lebih dari 1,5 juta orang mengungsi di Gaza.
Dalam sandiwara "SNL" yang direkam sebelumnya, ketiga anggota grup komedi Please Don't Destroy mencoba meyakinkan Chalamet yang berperan sebagai calon musisi untuk bunuh diri. Mereka berjanji untuk mendukungnya di media sosial sampai mereka mengetahui bahwa bandnya bernama "Hamas" yang dilafalkan "Hay-mus".
"Bung, aku tidak membagikan lagu Hamas di Instagram," kata salah satu dari mereka berteriak pada Chalamet. Lelucon ini menuai kritik di media sosial. Banyak warganet yang menyebut Chalamet sebagai zionis. Kini seruan boikot semakin meningkat di X.
"Saya suka Willy Wonka tetapi Chalamet bersikap kotor dan tidak pengertian karena mengejek genosida yang saat ini terjadi di Gaza. Boikot!", ujar salah seorang warganet.
Dilansir Newsweek, Rabu (6/12/2023), bukan hanya film Wonka yang ingin dihindari masyarakat. Ada juga seruan boikot terhadap film fiksi ilmiah Dune: Part Two yang akan dirilis pada 2024. Film tersebut dibintangi oleh Chalamet bersama Zendaya, Austin Butler, dan Florence Pugh.
Waralaba film Dune didasarkan pada novel fiksi ilmiah tahun 1965 dengan judul yang sama karya penulis Amerika Frank Herbert. Awalnya diterbitkan sebagai dua serial terpisah di majalah Analog. Herbert sering mengakui pengaruh Islam dan budaya Timur Tengah terhadap karyanya.