Rabu 06 Dec 2023 17:48 WIB

Hikmah Meletusnya Gunung Marapi Agar Umat Muslim Belajar Sains

Menurut Gus Ulil, gunung berapi adalah salah satu ciptaan Allah.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Cendekiawan Muslim Indonesia yang juga Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah.
Foto: Istimewa
Cendekiawan Muslim Indonesia yang juga Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdallah menuturkan, Allah SWT menciptakan bumi dengan segala isinya, termasuk gunung berapi. Hal ini merupakan keyakinan semua orang Islam. 

“Dalam hal ini, semua pemeluk agama bertemu dalam satu pemahaman, bahwa dunia adalah ciptaan Tuhan, tidak muncul dengan sendirinya,” kata Gus Ulil kepada Republika, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga

Gus Ulil menjelaskan Allah swt menciptakan alam dan meletakkan hukum-hukum yang serba teratur. Alam beroperasi dengan mengikuti hukum ini. 

“Ini, di dalam Alquran, disebut sunnatullah atau the law of God. Tugas manusia adalah memahami hukum-hukum ini. Dengan memahami hukum-hukum itu, manusia bisa memanfaatkan alam untuk kemaslahatan,” ujarnya.

Menurut Gus Ulil, gunung berapi adalah salah satu ciptaan Allah. Tugas manusia Muslim, dan manusia pada umumnya adalah memahami bagaimana cara kerja gunung berapi itu, bagaimana perangainya, bagaimana ia lahir dan terbentuk.

“Kenapa Allah menciptakan gunung berapi bisa dipahami dengan mempelajari ilmu geologi dan vulkanologi,”  ujar Gus Ulil.

“Karena itu, umat Islam harus mempelajari sains, sebab hanya dengan sainslah mereka bisa memahami semua hal yang ada di dalam alam dan melakukan mitigasi jika ada bencana. Bencana bisa diatasi manusia jika ia menguasai ilmu dan sains,” kata Gus Ulil.

Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono memastikan seluruh 23 jenazah pendaki yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi telah dievakuasi. Saat ini masih ada petugas yang melakukan penyisiran ke seluruh lokasi, untuk memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal.

Selama proses evakuasi tiga hari terakhir, aktivitas Gunung Marapi masih terus berlangsung. Catatan dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, pada Selasa (5/12/2023) sudah erupsi sebanyak 6 kali. Lalu Marapi juga tercatat 108 kali menghembuskan abu vulkanik.

“Meletus dengan amplitudo 11.1-30.3 mm, dan durasi 26-84 detik. Hembusan abu vulkanik dengan amplitudo 1.5-28 mm, dan durasi 17-442 detik," kata Ketua POS PGA Gunung Marapi Ahmad Rifandi.

Ahmad merekomendasikan, supaya masyarakat di sekitar Gunung Marapi tidak melakukan aktivitas dan juga pendakian pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement