Peningkatan literasi sudah sangat mendesak
Saat ini, peningkatan literasi sudah sangat mendesak. Microsoft merilis Digital Civility Index (DCI) atau Indeks Keberadaban Digital yang menyatakan bahwa Indonesia menempati posisi terbawah dari 9 negara Asia Pasifik, atau keempat terbawah dari total 32 negara, pada 2021.
Joko juga menyatakan, perempuan adalah agen perubahan yang paling kuat pada masyarakat. "Dan kekuatan itu bahkan lebih besar ketika mereka literat, " kata Joko sambil mengutip Sekjen PBB 2015, Ban Ki-moon, yang menjelaskan, setiap peningkatan 10% siswa perempuan di suatu negara, PDB-nya akan meningkat rata- rata 3%.
Joko Santoso juga menyajikan sejumlah contoh keberhasilan warga akibat peningkatan literasi oleh Perpustakaan. Ada mahasiswa Aceh bernama Suhail yang berambisi menjadi programmer. Karena terkendala jarak, Suhail ini mengikuti kelas komputer di Perpustakaan Lhokseumawe. Kini Suhail berhasil menjadi mahasiswa ranking empat dengan nilai terbaik.
Ada juga Apri Juliah cari Halmahera Tengah yang memperoleh pekerjaan di perusahaan tambang setelah belajar MS Office di Perpustakaan Desa Were, Halmahera Tengah. Seorangt pelajar bernama Aping (17 tahun), mampu berkomunikasi Bahasa Inggris dan mengoperasikan computer dan photoshop dengan belajar di Perpustakaan Desa Kel Kokas, Fak Fak Barat.
Lalu, perempuan bernama Santi sukses berbisnis nata decoco setelah belajar di Perpustakaan Desa Padang Kedondong, Kaur, Bengkulu.
"Nyata sudah, jika digerakan secara lebih aktif dan progresif, perpustakaan bisa menjadi pendorong peningkatan literasi dan turut memberantas kemiskinan," pungkas Joko.