REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan penutupan pintu Stasiun Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, secara bertahap dan mengalihkan penumpang kereta rel listrik (KLR) ke jembatan layang atau skybridge yang menghubungkan stasiun dengan terminal.
"Sehingga masyarakat akan terbiasa untuk turun dari angkutan kota menggunakan skybridge atau pejalan kaki atau eskalator, itu akan jadi pilihan kepada para penumpang," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPTJ Suharto di Bojonggede, Bogor, Rabu (6/12/2023).
Sebelum pintu Stasiun Bojonggede ditutup total, BPTJ bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor memberlakukan penutupan terjadwal. Pintu selatan di Stasiun Bojonggede pada 6-7 Desember 2023 ditutup pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB dan pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Kemudian, pada Jumat (8/12/2023), pintu selatan di Stasiun Bojonggede mulai ditutup total sejak pukul 04.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB.
Sekretaris BPTJ Zamrides menjelaskan, pihaknya mulai menguji coba Skybridge Bojonggede, pada Selasa (5/12/2023). Pada tahap uji coba ini penumpang KRL mulai diarahkan keluar masuk Stasiun Bojonggede menggunakan skybridge di Terminal Bojonggede.
"Nanti dari ujung terminal ke ujung stasiun itu kira-kira membutuhkan waktu sekitar 4 menit. Maka akan tersambung dan tiba di stasiun, langsung bisa naik KRL," ujarnya.
Zamrides menyebutkan setelah melalui tahap uji coba, skybridge Bojonggede akan diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada Ahad (10/12/2023). Proyek skybridge dengan nilai pagu Rp 16,5 miliar itu sepenuhnya dibiayai oleh APBN melalui anggaran Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tahun 2022. Adapun Pemerintah Kabupaten Bogor mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar untuk pembebasan lahan.
Jembatan layang penghubung terminal angkutan tipe C dengan Stasiun Bojonggede itu memiliki panjang 243 meter dan lebar tiga meter. Masing-masing sudutnya dilengkapi dengan area semacam aula.
Aula tersebut dilengkapi dengan fasilitas eskalator, lereng untuk penyandang disabilitas, toilet dan mushalla. Kemudian, khusus aula di bagian stasiun ada tambahan fasilitas berupa ruangan loket dan gerbang taping atau perekaman.