REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Bandung (BTP Bandung) telah merampungkan pembangunan jalur ganda senilai Rp 2,2 triliun pada lintas Bogor-Sukabumi.
Kepala BTP Bandung Endang Setiawan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu mengatakan bahwa DJKA melalui BTP Bandung telah membangun jalur ganda dengan total panjang jalur 26,6 km dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan dan volume perjalanan kereta api.
"Selama 10 tahun terakhir, kami telah merampungkan pembangunan jalur ganda antara Bogor Paledang-Cicurug, pembangunan dan penataan stasiun serta peningkatan keselamatan perkeretaapian pada lintas Bogor-Sukabumi, dengan total anggaran Rp2,2 triliun," Endang.
Endang menambahkan bahwa dalam proses pembangunan jalur ganda itu, DJKA berusaha memberikan kebermanfaatan kepada sekitar dengan melaksanakan program padat karya Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 70 Tahun 2021.
"Dengan adanya program padat karya ini, maka kami dapat memberdayakan dan membantu perekonomian masyarakat sekitar," ujarnya.
Endang menyampaikan selain jalur ganda, selama 10 tahun terakhir dilakukan pula pembangunan dan penataan stasiun di sepanjang jalur lintas Bogor-Sukabumi demi meningkatkan kualitas pelayanan penumpang kereta api.
”Stasiun-stasiun yang berada pada lintas Bogor-Sukabumi ini juga merupakan area strategis yang dekat dengan lokasi wisata sehingga kami harap masyarakat yang ingin berlibur di sekitar Bogor atau Sukabumi dapat memanfaatkan moda transportasi kereta api,” jelas Endang.
Lebih lanjut, Endang menjelaskan bahwa tidak hanya penumpang, DJKA juga mengutamakan keselamatan pengguna jalan dengan membangun perlintasan tidak sebidang pada lintas Bogor-Sukabumi.
"Hal tersebut didukung dengan dibangunnya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), Underpass serta Overpass," terangnya.
Selain jalur ganda, demi mendukung integrasi, DJKA membangun skybridge yang menyambungkan Stasiun Bogor Paledang dan Stasiun Bogor Kota
”Target kami skybridge dapat dioperasikan pada tahun 2024 ini dan kami berharap dengan adanya skybridge dapat memudahkan akses penumpang kereta api,” ucap Endang.
Pada pembangunan skybridge dan Stasiun Bogor Paledang total anggaran yang dikeluarkan yaitu Rp95 miliar. Skybridge yang terletak di Stasiun Bogor Paledang ini memiliki panjang 200 meter dan dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan pengguna kereta api serta pengoperasian kereta api.
Ia menambahkan, bahwa dalam upaya mendukung UMKM pula, DJKA juga menyediakan tempat bagi pelaku UMKM di dalam Stasiun Bogor Paledang.
”Skybridge ini terhubung langsung dengan Taman Topi Square dan Alun-Alun Kota Bogor dengan tujuan agar kami dapat sedikitnya membantu para pelaku UMKM di sekitar stasiun,” kata Endang.