Kamis 07 Dec 2023 13:53 WIB

Cegah Banjir Bandang, Masyarakat Diimbau Susur dan Periksa Kondisi Sungai

Risiko banjir bandang di Yogyakarta dapat ditemukan di sejumlah sungai yang ada.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pakar manajemen air UGM, Agus Maryono, memprediksi bencana banjir bandang di berbagai akan meningkat. Ia menilai salah satu langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menggerakkan masyarakat untuk memeriksa sumbatan akibat longsor di sepanjang aliran sungai yang berpotensi yang terbawa arus deras sungai.

"Yang sering terjadi, pemicu banjir bandang adalah longsor. Kalau lokasi di mana ada sumbatan ditemukan masyarakat bisa segera digerakkan untuk membersihkan. Jika aliran lancar kembali maka risiko banjir bandang akan hilang," kata Agus di Gedung Pusat UGM, Rabu (6/12/2023).

Dijelaskan, sungai berukuran kecil dan menengah di daerah berbukit dengan tebing yang terjal memiliki risiko longsor dan banjir bandang yang lebih tinggi dibandingkan dengan sungai-sungai besar. Di samping itu, risiko banjir bandang juga lebih tinggi di sungai di mana banjir bandang pernah terjadi sebelumnya.

Ia menilai kegiatan susur dan periksa sungai perlu dilakukan utamanya di sungai-sungai yang melewati permukiman atau perkampungan. Aktivitas ini dilakukan secara bergotong royong antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.