REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Tim SAR gabungan menemukan tiga korban jiwa dalam proses evakuasi bangunan ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur hingga Sabtu (4/10/2025) malam. Temuan hari keenam ini menambah jumlah total korban meninggal dunia menjadi 17 orang, dengan korban terakhir ditemukan dalam kondisi body part atau potongan tubuh.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya sekaligus On Scene Commander (OSC), Nanang Sigit, mengatakan, proses evakuasi dilakukan dengan sangat hati-hati mengingat posisi korban yang tertimbun di bawah reruntuhan material berat. Tiga korban yang ditemukan hari ini berasal dari sektor pencarian A4.
Dua korban dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 14.35 WIB dan 16.15 WIB. Sementara itu, satu korban lainnya ditemukan dalam kondisi tidak utuh pada pukul 17.35 WIB.
"Tim SAR perlu mengangkat puing-puing reruntuhan, memotong rangka-rangka, baru kemudian baru bisa mengevakuasi korban dari timbunan material," kata Nanang, Sabtu (4/10/2025), malam.
Nanang memastikan potongan tubuh tersebut bukan akibat penggunaan alat berat, melainkan karena posisi korban yang terjepit reruntuhan. Dengan temuan evakuasi terbaru ini, total korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny kini mencapai 121 orang yang sudah dievakuasi, dengan rincian 104 selamat dan 17 meninggal dunia.
Korban yang ditemukan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh Tim DVI Polda Jawa Timur. "Dari 17 itu yang sebelum-sebelumnya semua dalam kondisi utuh artinya lengkap bagian tubuh. Hanya yang terakhir ini yang ditemukan dalam kondisi body part," ucapnya.