Jumat 08 Dec 2023 10:36 WIB

Anies-Muhaimin Janjikan tak akan Ubah Kurikulum Sekolah Jika Terpilih

Paslon AMIN tidak ingin memberatkan administrasi guru.

Red: Agus raharjo
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyampaikan komitmennya saat acara Rakornas  Gakkumdu di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakornas Gakkumdu ini dalam rangka meningkatkan soliditas sekaligus menyamakan pemahaman persepsi dalam sebuah penegakan hukum pemilu dalam mewujudkan keadilan pemilu. Rakornas ini mengangkat tema Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bersahabat.
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyampaikan komitmennya saat acara Rakornas Gakkumdu di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakornas Gakkumdu ini dalam rangka meningkatkan soliditas sekaligus menyamakan pemahaman persepsi dalam sebuah penegakan hukum pemilu dalam mewujudkan keadilan pemilu. Rakornas ini mengangkat tema Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bersahabat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menyatakan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 1 tidak akan mengubah kurikulum sekolah ketika nanti terpilih. Juru Bicara Timnas AMIN Indra Charismiadji mengaku, paslon Amin justru akan semakin menguatkan sistem pendidikan.

"Jadi janji kami tidak ada pergantian kurikulum ketika nanti (AMIN) terpilih menjadi presiden," kata Indra Charismiadji di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

Indra mengatakan bahwa ketika kurikulum sekolah diganti setiap ada pemimpin baru maka tidak efektif. Apalagi setiap pergantian yang diubah hanya administrasinya.

Menurut dia, untuk itu paslon AMIN akan menggunakan kurikulum yang ada, tetapi lebih disempurnakan agar bisa diterapkan oleh semua guru di Indonesia.

"Sebab selama ini ketika ada pergantian kurikulum yang ganti hanya administrasinya, kontennya atau isinya masih tetap sama," ujarnya.

Selain itu, AMIN juga tidak ingin memberatkan administrasi guru akan lebih dipermudah, karena mereka buka birokrat yang harus memikirkan laporan. Dengan mudahnya administrasi lanjut Indra, diharapkan waktu untuk mendidik peserta didik lebih banyak sehingga kualitas pendidikan semakin baik.

Indra menambahkan bahwa nantinya para guru juga diberikan pelatihan yang mumpuni oleh para pengajar yang memang dipersiapkan untuk melatih mereka.

"Guru-guru ini akan diberdayakan dengan pelatihan yang mumpuni. Jadi tidak adalagi pelatihan guru dilatih guru, apalagi pihak penerbit melatih guru. Harus teacher trainer, kalau sekarang guru ngelatih guru maka muridnya ditinggal karena melatih guru lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement