REPUBLIKA.CO.ID, Tragedi meninggalnya empat orang anak secara bersamaan yang diduga dibunuh ayahnya diawali peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ibu dari empat anak itu pun sampai dirawat di rumah sakit akibat KDRT. Sang ayah pun telah dilaporkan ke polisi oleh istrinya. Hingga beberapa hari setelah pelaporan, 'Tragedi Jagakarsa' itu terjadi.
Laporan KDRT yang tidak direspons secara tepat dan tanggap oleh pihak kepolisian ternyata kerap berujung petaka. Tak hanya kasus Jagakarsa, peristiwa serupa juga banyak terjadi di berbagai daerah dalam beberapa waktu terakhir. Berikut di antaranya:
Februari 2022
Seorang wanita berinisial SZ (36) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), beserta anaknya menjadi korban KDRT oleh suaminya inisial FA (48). SZ kemudian melaporkannya ke Polrestabes Makassar. Tetapi, menurutnya, kasus tersebut tak ditindaklanjuti secara serius. SZ kemudian terpaksa mengamankan diri di rumah aman milik DPPPA, karena merasa nyawanya terus terancam.
Mei 2023
Putri Balqis, seorang istri menjadi korban KDRT suaminya di Kota Depok. Anehnya, polisi justru menetapkannya sebagai tersangka, bahkan sampai ditahan, karena diduga melakukan KDRT atas laporan suaminya. Setelah viral dan disorot banyak pihak, polisi kemudian menangguhkan penahanan Putri Balqis.
September 2023
Seorang ibu berinisial MSD (24) meninggal di rumah kontrakannya, di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diduga dibunuh suaminya, Nando (25). MSD ternyata sering menerima KDRT dari sang suami, dan telah melaporkan Nando ke polisi. Namun, suaminya itu tak kunjung ditangkap karena respons polisi yang lambat.
November 2023
Seorang ibu datang ke Polsek Parung Panjang, Bogor, dalam keadaan babak belur diduga dianiaya suaminya. Namun, anggota kepolisian yang bertugas malah meminta berbagai dokumen, salah satunya buku nikah, ketika korban membuat laporan dugaan KDRT. Kejadian ini pun viral di media sosial. Karena viral, kapolres Bogor kemudian memberi sanksi anggotanya dan meminta maaf.
Desember 2023
Pada Sabtu (2/12/2023), keluarga D melaporkan Panca Darmasyah (41) ke polisi karena dugaan KDRT. Meski telah dilaporkan, Panca tetap dibiarkan tinggal bersama empat anaknya di kontrakannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, ketika D dirawat di rumah sakit akibat KDRT. Hingga kemudian, pada Rabu (6/12/2023), empat anaknya yang masih belia meninggal diduga dibunuh ayahnya.
Sumber: Pusat Data Republika