REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, mahasiswa harus belajar perencanaan keuangan. Itu karena, setiap orang memiliki tujuan, sehingga perlu ada perencanaan agar tujuan bisa diraih.
"Salah satu fokus literasi keuangan adalah perencanaan keuangan, agar bisa mengambil keputusan yang tepat," ujar Analis Deputi Direktur Pelaksanaan Edukasi Keuangan OJK Enriche Putera Hutama dalam Webinar Digital Safety Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Sabtu (9/12/2023).
Ia menambahkan, tujuan keuangan tidak akan bisa dicapai jika tidak ada yang dikorbankan. Ia mencontohkan, misal seseorang ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri. Meski mendapat beasiswa, tapi perlu dana pribadi untuk mempersiapkan segala kebutuhan keberangkatakan, seperti les bahasa dan lainnya, sebab biaya tersebut tidak ditanggung oleh pemberi beasiswa.
"Atau mau healing ke Bali di akhir tahun, tidak bisa kalau tidak ada persiapan dana. Masalahnya adalah, uang yang kita dapat tidak selamanya bernilai sama," kata dia.
Enriche mengibaratkan ilmu perencanaan keuangan seperti peta atau Google Map. Jadi sebuah cara menuju tujuan. "Mulai sekarang coba buat catatan pemasukan dan pengeluaran. Lalu bikin alokasi anggaran, kita analisis di mana bocornya, mengapa belum bisa menabung dan investasi," ungkap dia.
Ia menyebutkan ada beberapa tips bagi mahasiswa yang ingin belajar perencaan keuangan. Di antaranya, harus bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Lalu sisihkan uang bukan sisakan. Berikutnya, utamakan fungsi dan jangan kedepankan gengsi.