Selasa 12 Dec 2023 09:54 WIB

Masjid Agung Simferopol Terbesar di Krimea Gelar Sholat Berjamaah Perdana

Masjid tersebut akan menjadi hadiah bagi umat Islam di Krimea.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Agung Simferopol di Krimea resmi menggelar sholat berjamaah perdana.
Foto: Kedutaan Besar Rusia di Indonesia
Masjid Agung Simferopol di Krimea resmi menggelar sholat berjamaah perdana.

REPUBLIKA.CO.ID, SIMFEROPOL -- Setelah delapan tahun pembangunan, Masjid Agung Simferopol di Krimea resmi menggelar sholat berjamaah perdana. Ibadah di masjid terbesar di Krimea tersebut dipimpin oleh Mufti Krimea Emirali Ablaev dan dihadiri oleh lebih dari 500 jamaah.

“Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi seluruh penduduk Republik Krimea, baik Muslim maupun umat beragama lainnya. Ini adalah kegembiraan luar biasa yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama masyarakat Tatar Krimea dan Muslim Krimea, seluruh penduduk Republik (Krimea) kepada presiden kami. Berkat dukungannya, di bawah perlindungannya, masjid ini dibangun,” kata Emirali Ablayev melalui pesan Telegram Kedutaan Besar Rusia di Indonesia, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Menurut Kepala Republik Krimea Sergey Aksyonov, pembukaan resmi Masjid Agung Simferopol akan diselenggarakan di kemudian hari. Masjid Agung Simferopol memiliki satu kubah besar dengan diameter 19 meter, kubah-kubah yang menopang kubah ini, dan delapan kubah yang lebih kecil.

Ornamen-ornamen pada masjid ini tidak seperti masjid-masjid lain di dunia dan dirancang khusus untuk Masjid Agung Simferopol. Kaligrafi dan ayat-ayat suci Alquran pun menghiasi masjid ini.

Sebelumnya, Penasihat Wali Kota Simferopol Ervin Musayev mengatakan pembangunan masjid melebihi dari periode yang direncanakan. Hal itu karena pandemi Covid-19.

Musayev mengatakan masjid tersebut akan menjadi hadiah bagi umat Islam di Krimea. Pembangunan masjid itu dimulai pada 2015. Setelah selesai, bangunan tersebut akan menampung 3.000 hingga 4.000 jamaah, termasuk sebanyak 900 jamaah wanita. Krimea adalah semenanjung di Ukraina, di pantai utara Laut Hitam, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak 2014.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement