Selasa 12 Dec 2023 21:23 WIB

Seruan Pemogokan Global 11 Desember Bela Gaza, Apa dan Mengapa?

Para influencer Gaza serukan pemogokan global.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Asap mengepul dari bom serangan Israel di Jalur Gaza. Para influencer Gaza Serukan pemogokan global
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Asap mengepul dari bom serangan Israel di Jalur Gaza. Para influencer Gaza Serukan pemogokan global

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Aktivis Palestina dan organisasi di tingkat akar rumput menyerukan serangan global pada Senin (11/12/2023) untuk menuntut gencatan senjata segera ketika Israel melanjutkan agresinya terhadap Gaza.

Seruan untuk melakukan pemogokan telah diberikan Pasukan Nasional dan Islam, sebuah koalisi faksi-faksi utama Palestina, kepada warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan para pendukungnya di seluruh dunia. Mereka menyebut pemogokan ini sebagai Pemogokan 11 Desember.

Baca Juga

Para aktivis dan influencer menggunakan tagar #StrikeforGaza yang kiin menjadi ramai di jagat media sosial. Mereka menyerukan pemogokan di seluruh belahan dunia untuk mengecam pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Gaza, dan menuntut gencatan senjata.

Pemogokan 11 Desember adalah sebuah gagasan yang bertujuan menahan diri dengan tidak pergi ke pusat kerja, sekolah, atau membuka toko di pusat ekonomi dan jaringan komersial.

Organisasi Palestina dan hak asasi manusia menyerukan pemogokan global ini pada Senin, 11 Desember 2023. Gagasan tersebut dipandang perlu untuk melumpuhkan pergerakan kehidupan dan roda perekonomian di semua negara, sehingga semua orang merasakan dampak langsung dari agresi di Gaza, dan dengan demikian ada tekanan untuk menghentikan perang.

Aktivis Palestina dari Gaza, Khaled Safi, menulis di akun media sosialnya yang di dalamnya dia kepada semua orang di dunia, untuk ikut serta dalam pemogokan yang menyeluruh itu.

"Mengingat berlanjutnya agresi Zionis terhadap Jalur Gaza, yang telah mengakibatkan kematian dan luka pada puluhan ribu orang, serta menyebabkan kehancuran dari semua aspek kehidupan, kami menyerukan setiap umat manusia di dunia untuk berpartisipasi dalam serangan komprehensif hari ini. Senin, 11 Desember, dalam solidaritas dengan Gaza," katanya.

Sementara itu, kelompok-kelompok seperti gerakan global Palestina Samoun, Gerakan Palestina di Amerika, dan Gerakan Pemuda Palestina di seluruh dunia juga turut berpartisipasi. Mereka menyerukan kepada semua pendukung perjuangan Palestina dan diakhirinya peperangan untuk bergabung dalam pemogokan tersebut.

Aktivis Kanada Cheryl Benson menekankan perlunya komitmen terhadap pemogokan tersebut. "Kita memerlukan pemogokan global. Semua orang akan berhenti bekerja sampai ada gencatan senjata. Hal ini akan mempengaruhi keuangan mereka," kata dia.

Baca juga: Pesan Rasulullah SAW: Bergembiralah Pejuang Sholat Subuh, Cahaya Sempurna Saat Kiamat

Amerika Serikat menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan untuk menentang resolusi yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, karena 13 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan memberikan suara mendukung rancangan resolusi tersebut. Adapun Inggris abstain dalam pemungutan suara pada teks yang diperkenalkan oleh Uni Emirat Arab.

Pemogokan 11 Desember juga diserukan oleh gerakan Fatah agar dilakukan pada Senin 11 Desember 2023. Pemogokan ini merupakan penolakan terhadap hak veto Amerika Serikat terhadap rancangan resolusi yang diserukan kelompok Arab di Dewan Keamanan yang menuntut gencatan senjata di Gaza.

Dilansir Aljazeera, Senin (11/12/2023), aksi tersebut... 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement