Rabu 13 Dec 2023 13:55 WIB

Tak Perlu Jauh-Jauh Berobat ke Luar Negeri, Begini Layanan Kesehatan RI Kini

Kolaborasi strategis mendorong kerja sama yang kuat dengan rumah sakit terkenal.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia, Siemens Healthineers, perusahaan teknologi medis, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan tiga rumah sakit di Indonesia.  (ilustrasi)
Foto: Dok. Freepik
Untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia, Siemens Healthineers, perusahaan teknologi medis, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan tiga rumah sakit di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia, Siemens Healthineers, perusahaan teknologi medis, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan tiga rumah sakit di Indonesia.

Kolaborasi strategis ini dibuktikan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, RS Kanker Dharmais, RSUP Dr Hasan Sadikin, RSPON Prof. Dr dr Mahar Mardjono (Rumah Sakit Pusat Otak), dan Rumah Sakit Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita, Selasa (12/12/2023).

Baca Juga

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan pihaknya ingin masyarakat luas mendapatkan instrumen alat kesehatan yang mereka butuhkan dan dibarengi dengan sumber daya manusia yang dapat mengoperasikan alat-alat tersebut. 

"Kita sudah menghasilkan banyak inovasi dalam lingkup kesehatan dan akan terus berkembang, namun perkembangan tersebut membutuhkan lebih banyak waktu dan komitmen yang kuat," ujarnya dalam acara penandatangan kerja sama tersebut, Selasa (12/12/2023).

Hal ini menjadi tantangan dan kesempatan untuk eksplorasi mendalam dan kemajuan pada layanan kesehatan. "Bantuan dan kontribusi dari perusahaan kesehatan seperti Siemens Healthineers akan sangat membantu secara signifikan dalam mencapai objektif tersebut," katanya.

Kolaborasi strategis ini akan mendorong kerja sama yang kuat dengan rumah sakit ternama di Indonesia selama tiga tahun, dengan fokus pada tiga bidang utama penelitian dan keterampilan :

1. Praktik theranostics dalam kedokteran nuklir bersama RS Pusat Kanker Dharmais Jakarta dan RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung.

Praktik theranostics, yang merupakan integrasi pengujian diagnostik dan terapi bertarget, telah muncul sebagai pendekatan penting dalam memberikan solusi perawatan kesehatan yang personal dan efektif. Bermitra dengan RS Pusat Kanker Dharmais, dan RSUP Dr Hasan Sadikin, Siemens Healthineers berupaya mengembangkan kemitraan pendidikan dan pusat penelitian theranostics dalam Kedokteran Nuklir. Kolaborasi ini tidak hanya akan meningkatkan kemampuan alat medis, tetapi juga fokus pada peningkatan kapasitas dan pertukaran pengetahuan untuk mendukung pertumbuhan Kedokteran Nuklir di Indonesia.

Direktur RS Kanker Dharmais, dr R. Soeko Werdi Nindito D., MARS, mengatakan pihaknya sangat senang dengan komponen pendidikan dari kolaborasi ini. 

"Melalui program pelatihan dan lokakarya khusus, para profesional kesehatan di RS Kanker Dharmais akan memiliki kesempatan untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka di bidang theranostics.”

Hal yang sama juga dirasakan oleh tim RSUP Dr Hasan Sadikin, Direktur RS Hasan Sadikin, Dr dr Jimmy Panelewen, SpB-KBD, menambahkan kolaborasi ini tidak hanya akan menguntungkan tim internal mereka tetapi juga akan berkontribusi dalam meningkatkan standar keseluruhan praktisi kesehatan di Indonesia.

 

2. Konsep “Digital Twin” dengan RS Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita, Jakarta.

Kerjasama Siemens Healthineers dengan RS Pusat Kardiovaskular Nasional Harapan Kita berfokus pada konsep “digital twin”. Konsep visioner ini bertujuan untuk membuat replika pasien untuk deteksi dini, perencanaan perawatan yang dipersonalisasikan, prediksi risiko dan simulasi skenario. Dengan melakukan pendekatan multidisiplin yang terdiri dari para ahli klinis dan teknis, Siemens Healthineers berupaya untuk lebih memahami penyakit kardiovaskular secara spesifik di Indonesia dan mengidentifikasi pendekatan “digital twins” yang memiliki kegunaan klinis yang tinggi.

“Dalam keselarasan antara inovasi dan keunggulan layanan kesehatan, kemitraan RS Pusat Kardiovaskular Harapan Kita dengan Siemens Healthineers akan mengatur kemajuan yang transformatif. Bersama-sama kami mendefinisikan kembali masa depan perawatan kardiovaskular melalui keahlian konsep ‘digital twins’, dimana teknologi mutakhir dan keahlian yang penuh kasih menyatu untuk membentuk sebuah simfoni kesehatan, menggemakan detak jantung menuju masa depan yang lebih cerah dan sehat.” ujar Dr dr Iwan Dakota SpJP (K), selaku Direktur Pusat Kardiovaskular Nasional RS Harapan Kita.

 

3. Mobile stroke unit dengan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono (RS PON), Jakarta

Menyikapi permasalahan yang mendesak dalam perawatan stroke di Indonesia, Siemens Healthineers akan berkolaborasi dengan RS Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono (RS PON) untuk mengembangkan mobile stroke unit. Dengan kurang dari 1 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap perawatan stroke khusus, mobile stroke yang dilengkapi dengan CT diagnostik ini akan memberikan perawatan stroke pre-hospital di waktu yang penting. Selain itu, One Stop Stroke Solution (OSSS) akan dibangun untuk mengurangi waktu door-to-reperfusion dan memastikan pengobatan yang cepat dan efektif bagi pasien stroke.

“Dalam upaya memajukan layanan saraf, kemitraan antara Siemens Healthineers dan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. Mahar Mardjono, menandai langkah awal dalam memerangi stroke dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bersama-sama, kami memobilisasi inovasi melalui Mobile Stroke Unit yang berdedikasi, mendefinisikan ulang masa emas dan menjanjikan intervensi cepat di setiap sudut perawatan stroke," kata dr Adin Nulkhasanah, SpS, MARS, Direktur RSPON Prof Dr dr Mahar Mardjono.

Country Head Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer mengaku sangat antusias dengan potensi kolaborasi ini terhadap lanskap layanan kesehatan di Indonesia. "Dengan menggabungkan kekuatan kami, kolaborasi ini bertujuan untuk memberdayakan para profesional layanan kesehatan dengan pengetahuan dan alat yang mereka butuhkan untuk memberikan peningkatan kemampuan layanan kesehatan dan pada akhirnya meningkatkan kesembuhan bagi pasien,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement