Jumat 15 Dec 2023 11:50 WIB

Polisi Sebut Perempuan yang Jatuh di Filkom UB tak Lagi Berstatus Mahasiswi

Korban Bunuh diri sudah mengundurkan diri pada 2019.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Friska Yolandha
Suasana gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Kamis (14/12/2023).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Suasana gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Kamis (14/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Baru-baru ini Kota Malang digegerkan atas penemuan perempuan yang jatuh dari Gedung Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) Universitas Brawijaya (UB). Perempuan yang meninggal dunia tersebut diduga telah menerjunkan diri dari lantai 12 lalu mendarat di lantai empat.

Kapolsek Lowokwaru, Kota Malang, AKP Anton Widodo mengungkapkan, korbsn diketahui berinisial LS (24 tahun). Perempuan tersebut tercatat sebagai warga di Karangploso, Kabupaten Malang.

Baca Juga

Menurut Anton, korban sempat masuk terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) pada 2018. Namun berdasarkan keterangan pihak kampus, LS sudah mengundurkan diri sejak 2019.

Informasi ini juga dibenarkan oleh orang tua korban yang menyatakan anaknya memang sudah lama mengundurkan diri dari UB. "Karena mempunyai penyakit sehingga tidak lagi berkuliah di UB," jelas Anton saat dikonfirmasi Republika, Jumat (15/12/2023). 

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan oleh Tim Inafis dan Unit Reskrim Polsek Lowokwaru, pihaknya menyimpulkan korban diduga dengan sengaja melakukan aksi bunuh diri. Hal ini dilakukan korban dengan cara menjatuhkan diri dari lantai 12 ke lantai 4 Gedung Filkom UB.

Kesimpulan bunuh diri ini didukung adanya beberapa bukti pendukung. Satu di antaranya temuan beberapa barang milik korban yang berada di Lantai 12. Beberapa batang yang dimaksud antara lain kacamata, sandal, tas korban, ponsel korban dan memory card, serta uang senilai Rp 24 ribu. Pihaknya juga menemukan adanya bekas luka sayatan pada tangan kiri korban (bagian nadi) yang diduga sebagai bekas luka.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement