REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mengutuk aksi provokatif pasukan Israel yang mempraktikkan ritual keagamaan Yahudi di dalam sebuah masjid di Jenin, Tepi Barat. Ankara menyerukan agar para pelaku yang terlibat dalam tindakan tersebut dihukum seberat-beratnya.
"Kami mengutuk keras provokasi tentara Israel yang menyerbu Kamp Pengungsi Jenin, dan tidak menghormati kesucian tempat ibadah dengan memasuki masjid," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Oncu Keceli lewat akun X (Twitter)-nya, Kamis (14/12/2023), dikutip Anadolu Agency.
"Di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, di mana ketegangan meningkat sangat tinggi akibat teror pemukim (Yahudi) dan tekanan berat serta serangan oleh pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina, kami mengharapkan serangan terhadap tempat-tempat suci umat Islam akan segera diakhiri dan mereka yang melakukan provokasi ini akan dihukum seberat-beratnya," kata Keceli.
Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, sempat mengomentari secara tidak langsung aksi provokatif pasukan Israel yang memasuki sebuah masjid di Jenin dan mempraktikkan ritual keagamaan Yahudi. Dia mengatakan, aksi penodaan terhadap situs keagamaan tak boleh ditoleransi.
"Penodaan terhadap situs keagamaan tidak boleh ditoleransi. Oleh karena itu, hal tersebut bertentangan dengan kepatutan. Situs keagamaan harus dihormati dan tidak boleh diselewengkan dengan cara apa pun," kata Dujarric, Kamis (14/12/2023), dikutip laman Middle East Monitor.