Jumat 15 Dec 2023 23:15 WIB

Mengenal Falsafah Rumah Adat Belitung

Sebelum membangun, orang Belitung mengukur rumah dengan satuan dulang.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Rumah Adat Belitung, Senin (11/12/2023)
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawa
Rumah Adat Belitung, Senin (11/12/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, Belitung -- Masing-masing daerah di Indonesia memiliki rumah adat. Salah satu contohnya, adalah rumah panggong di Pulau Belitung. 

Dalam acara Media Gathering Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Senin (11/12/2023), Republika.co.id mengunjungi Rumah Adat Belitung yang terletak di Jalan Gajah Mada, Lesung Batang, Kecamatan Tanjung Pandang, Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Ada dua papan bertuliskan “Rumah Adat Belitong” dan “Rumah Panggong” yang berada di samping bagian depan rumah. 

Baca Juga

Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Belitung Achmad Hamzah beserta Wakil Ketua Lembaga Adat Melayu Kabupaten Belitung Shofwan AR memberikan penjelasan tentang Rumah Adat Belitung.  

Achmad mengatakan rumah orang Belitung dahulu dimaksudkan sebagai rumah tempat keluarga berkumpul. Menurut dia, orang Belitung gemar mengadakan kenduri atau selamatan. Jadi, kegunaan rumah adalah untuk mengumpulkan anak cucu. 

Rumah Adat Belitung yang Republika.co.id kunjungi memiliki tiga bagian. Pertama, bagian depan bernama teras yang ukurannya tidak begitu luas. 

Kedua, bagian tengah rumah. Ketiga, bagian dapur. Dapur itu adalah tempat bersaji. 

Dalam pola pikir orang Belitung dahulu, Achmad mengungkapkan, membuat rumah itu sudah terpikir untuk mengundang orang ramai. 

“Jadi silaturahimnya itu diutamakan dahulu. Nah itulah unsur kekeluargaan orang Belitung dicerminkan dengan rumah,” kata Achmad di Rumah Adat Belitung, Senin (11/12/2023). 

Unsur syar'i yang ada....

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement